Menurut Dedi, massa yang berunjuk rasa diwarnai kerusuhan itu tidak terima dengan konten atau isi dari video yang beredar di medsos. Pasalnya, masyarakat Papua merasa terhina dari isi video tersebut.
Padahal, peredaran video tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya. Oleh sebab itu, Polri akan mengerahkan tim Siber Bareskrim Polri untuk menelusuri kebenaran konten video itu.
Unjuk rasa warga pun terjadi di Kota Manokwari, Papua Barat, sebagai bentuk protes dugaan persekusi dan serangan rasis terhadap mahasiswa Papua di Pulau Jawa. Bahkan, massa melakukan pembakaran terhadap Kantor DPRD Papua Barat.
Selain itu, pengunjuk rasa juga memenuhi jalan-jalan utama Kota Manokwari. Sejumlah ruas jalan protokol di Ibu Kota Papua Barat itu diblokir massa.
(Martin Bagya Kertiyasa)