Tentunya setiap penyakit memiliki penyebab dan faktor pemicunya tersendiri. Yang jelas Dermatitis Atopik merupakan penyakit keturunan dan risiko atopiknya dimiliki oleh setiap orang. Dalam kesempatan ini pun dr. Anthony menyebabkan beberapa pemicu terjadinya Dermatitis Atopik.
“Pemicu terbesarnya adalah riwayat keluarga dan faktor genetic yang berperan, daya tahan tubuh menurun, debu, serbuk kayu, serbuk gypsum, semen, bulu hewan peliharaan, cuaca dengan suhu yang tinggi atau perubahan cuaca, stress secara emosional, gigitan serangga hingga iritasi detergen,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, ada baiknya seseorang segera mengonsultasikan gejala tersebut kepada dokter spesialis kulit agar bisa memperoleh penangan dengan cepat. Menurut data World Allergy Organization 2018, prevalensi penderita Dermatitis Atopik pada anak adalah 5-30 persen dan pada manusia dewasa sebesar 1-10 persen populasi di dunia.
(Helmi Ade Saputra)