Selain untuk menghidupkan metafora, pembangunan gereja juga dimaksudkan sebagai pengingat kekalahan imperial Rusia atas invasi Napoleon pada tahun 1812. Kebetulan lokasi terjadinya salah satu pertempuran penting dalam perang tersebut tidak jauh dari desa.
Melansir RT, Rabu (14/8/2019), Gereja Tritunggal Mahakudus dicat warna putih pada semua dindingnya. Sedangkan pada bagian atap dicat warna hijau. Terdapat pula tiga kubah emas di bagian atasnya.
Di ujung bangunan gereja yang melancip, terdapat patung malaikat tengah meniup terompet. Kemudian sisi tempat buritan kapal dihiasi dengan warna-warna berkilauan menyerupai salib St. Andrew dari Angkatan Laut Rusia.