Mereka mengajari peserta workshop untuk membuat burung yang diarak pada puncak acara karnaval sehingga ada ikatan emosional yang menyentuh bagi para peserta. Diharapkan bagian dari membangun awareness dimulai dari usia dini.
Peserta workshop dan peserta arak-arakan karnival Ogoh-Ogoh yaitu komunitas warga berbagai bangsa termasuk dari Indonesia di Hobart dan pelajar sekolah dasar. Mereka membawa karya berbentuk Ogoh-ogoh mini berbentuk burung Parrot Swift yang merupakan spesies burung khas Tasmania yang kini hampir punah menjadi tema ogoh-ogoh.
Pawai menuju lokasi pembakaran ogoh-ogoh diiringi beragam alat musik mulai dari gamelan sampai trombone menjadikan pawai multikultur tersebut sangat meriah dan atraktif dengan kostum dan tari-tarian yang disaksikan oleh warga kota di sepanjang jalan di Hobart. Iring iringan kemudian diakhiri dengan pembakaran Ogoh-ogoh yang sangat spektakuler sebagai puncak acara Festival Dark Mofo.
Selama festival tersebut, Kemenpar juga memberikan pelayanan informasi dan bekerjasama dengan Helloworld dalam penjualan paket wisata prioritas Indonesia kepada para pengunjung dan warga Hobart.
(Utami Evi Riyani)