Posting Foto di Makam Ani Yudhoyono, Ibas dan Keluarga Dihujat Netizen

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Selasa 25 Juni 2019 14:59 WIB
Keluarga Ibas ziarah ke makam Ani Yudhoyono (Foto : @ibasyudhoyono/Instagram)
Share :

Psikolog Meity Arianty coba menjelaskan bagaimana kondisi mudah menghakimi ini bisa terjadi pada sebagian masyarakat Indonesia. Menurutnya, tindakan menghakimi ini ialah hal pertama yang paling mudah dan paling cepat dilakukan orang sebelum mencari penyebab.

Biasanya, akar dari sikap ini adalah ketidaktahuan terhadap hal tersebut, merasa diri paling benar, merasa diri paling baik, merasa lebih religius, atau kurang melakukan introspeksi diri.

"Kondisi yang demikian yang akhirnya membuat seseorang merasa lebih tahu, kurang dapat mengendalikan diri atau emosi saat seenaknya menghakimi orang lain, padahal manusia dibekali akal pikiran agar berpikir dulu sebelum bertindak," terangnya pada Okezone melalui pesan singkat, Selasa (25/6/2019).

Psikolog Mei melanjutkan, tindakan menghakimi orang lain juga mudah dilakukan dan tidak merasa jera karena tidak ada hukuman yang dapat diberikan bagi pelaku. "Sangat jarang terjadi kan di mana setelah menghakimi, seseorang dihukum sehingga ada efek jera agar lebih hati-hati dalam memberikan penilaian bagi orang lain," sambungnya.

Sangat disayangkan, sejauh ini siklus yang bakal terjadi ialah si pelaku penghakiman melontarkan kalimat pedas, lalu ditegur, dan dia meminta maaf.

"Padahal, minta maaf saja sepertinya kurang, terlebih efek yang dialami mereka yang dihakimi biasanya jadi luar biasa, bahkan mengakibatkan trauma mendalam jika tidak ditangani dengan benar," papar Mei.

(Helmi Ade Saputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya