Lebih lanjut dokter yang berpraktik di RS Bunda Depok dan RS Brawijaya Depok itu menjelaskan faktor intrinsik meliputi genetik, gangguan fungsi sawar kulit, imunologis, dan psikologis. Sedangkan faktor ekstrinsik berkaitan dengan lingkungan seperti iritan, polutan, alergen hirup, maupun makanan. Bila dermatitis atopik kambuh lantaran ada faktor pemicu, maka akan timbul gejala seperti ruam atau kulit kemerahan di bagian yang khas.
"Misalkan pada bayi cenderung di pipi. Ketika bagian tersebut terkena gesekan atau trauma fisik, hal itu mungkin berpengaruh sebagai pemicu gejala dari dermatitis atopik," imbuh dr Galih.
Namun bukan berarti pipi pada bayi yang memiliki dermatitis atopik tidak boleh disentuh. Tetap boleh disentuh asalkan tangan orang yang memegangnya dalam kondisi bersih.
"Kalau kita memegang pipi bayi dalam kondisi bersih dan tidak terdapat bahan iritan yang berpotensi menyebabkan iritasi seperti parfum, seharusnya tidak masalah (tidak menimbulkan gejala ruam)," tandas dokter yang juga berpraktik di RS Permata Depok itu.
(Utami Evi Riyani)