5 Keunggulan Anak Broken Home yang Mungkin Tak Kita Sadari

Pradita Ananda, Jurnalis
Selasa 30 April 2019 05:03 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

KITA pasti pernah mendengar buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pribahasa tersebut memang ditujukan untuk menunjukkan apa yang dilakukan anak, tidak akan jauh dari orangtuanya.

Lantas, bagaimana jika orangtuanya tidak menunjukkan contoh yang baik, contoh saja bercerai. Sebagai anak, siapa sih yang mau mengikuti jejak kedua orangtua dengan bercerai dari pasangan dan gagal membina hubungan rumah tangga?

Perceraian orangtua, sedikit banyak pastinya memberikan pengaruh signifikan kepada anak. Sebagai anak, tentu ada hal-hal yang mereka pelajari dari perceraian kedua orangtuanya.

Lantas, apa saja sih yang anak pelajari dari kedua orangtua yang bercerai? Daripada penasaran, berikut ulasan singkat lima hal yang dipelajari anak-anak broken home alias orangtuanya bercerai, sebagaimana diwarta Yourtango.

Baca Juga: 5 Artis Nyaleg Diprediksi Melenggang Manja ke Senayan, Tetap Bergaya ala Selebriti Gak Ya?

1. Berhati dingin

Berhati dingin di sini tidak melulu berkonotasi negatif, di satu sisi diartikan juga sebagai orang yang berhati dingin yang belajar untuk bisa ‘mundur’ di saat-saat tertentu. Untuk anak-anak, jika sebagai anak sulung biasanya di situasi ini anak akan belajar untuk menjadi pelindung bagi saudaranya yang lebih kecil.

Saat sudah dewasa, karena pengalaman terbiasa melihat orangtua dahulu selalu bertengkar, pribadi yang merupakan anak broken home biasanya ketika berumah tangga akan menahan diri sebisa mungkin tidak bertengkar dengan pasangan di depan anak.

2. Akrab dengan sesama anak broken home

Anak-anak dari orangtua yang bercerai, mungkin pada awalnya merasa sebagai satu-satunya anak di dunia ini yang orangtuanya tidak utuh alias tidak lagi bersama.

Seiring bertambahnya usia, biasanya anak-anak ini akan lebih bisa terbuka dan menjalin pertemanan dengan anak-anak yang juga orangtuanya bercerai karena di inner circle ini akan ada saling pengertian satu sama lain.

Baca Juga: Hukum Menikahi Janda dalam Islam, Benarkah Datangkan Banyak Rezeki?

3. Tahu caranya berargumen

Terkadang suka tidak disadari, komunikasi yang dibangun oleh anak-anak dari pasangan orangtua yang bercerai kurang lebih mirip dengan komunikasi yang terjalin dengan orangtua mereka dahulu.

Hingga pada suatu saat anak akan menyadari betapa cara orang tua berinteraksi dengan dirinya sebagai anak telah membentuk hubungan yang dia jalin.

Namun dengan inilah anak akan sadar, bahwa hal ini jangan dibiarkan sampai terjadi apalagi berlarut-larut di biduk rumah tangganya jika ingin kehidupan pernikahannya tidak bernasib sama dengan pernikahan orangtuanya dulu.

4. Lebih cepat dewasa

Mengkomunikasikan segala sesuatu terhadap pasangan, sehingga lamban laun akan menjadi pribadi yang lebih dewasa adalah hal lain yang dipelajari dari anak-anak broken home sebagai hasil melihat pernikahan gagal kedua orangtuanya.

5. Belajar banyak hal

Melihat pernikahan dan hubungan kedua orangtua yang harusnya terpisah, anak-anak broken home biasanya akan belajar tentang hubungan asmara lebih dalam lagi. Mereka akan menjadikan pernikahan orangtua yang gagal ini sebagai dorongan untuk lebih serius tentang hubungannya sendiri.

Mereka pun juga mempelajari tentang pernikahan gagal kedua orangtua sehingga sebagai anak tidak akan mengulangi kesalahan yang dilakukan kedua orangtua. Contohnya, pentingnya akan komuniksi satu sama lain, hinggga pentingnya untuk bersikap intim dan mesra kepada pasangan.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya