Baca Juga: Bae Doona Jadi Aktris Korea Selatan Pertama yang Hiasi Cover Vogue Amerika
Pada abad ke-19 hanya anak-anak, petani dan pemabuk yang tersenyum ketika difoto. Rata-rata dari mereka menjaga wajahnya tetap netral karena dianggap lebih menarik dan bermartabat. Namun, hal ini tentu bukan satu-satunya alasan orang tidak tersenyum saat berfoto.
Anda mungkin bisa membayangkan bagaimana sulitnya untuk menahan senyum sambil tetap terdiam. Terlebih kebersihan gigi bukanlah menjadi prioritas masyarakat kala itu. Anda tentunya tidak ingin kan memamerkan gigi yang telah rusak, hilang ataupun patah.
Pada zaman tersebut foto juga terbilang sesuatu yang mahal. Rata-rata dari mereka hanya memiliki satu atau dua foto seumur hidup mereka. Biasanya mereka akan mengabadikan sebuah momen yang sangat penting, oleh karena itu mereka cenderung berfoto dengan muram.
(Utami Evi Riyani)