Sulitnya Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu Bertemu Tenaga Kesehatan

Tiara Putri, Jurnalis
Kamis 29 November 2018 11:26 WIB
Masyarakat Kapuas Hulu sulit bertemu tenaga kesehatan (Foto:Ist)
Share :

"Kematian ibu banyak penyebab karena pendarahan. Sebab golden period itu 'kan 2 jam, tapi masih ada yang harus dirujuk ke kota sampai 6 jam. Diharapkan ada dokter-dokter spesialis disamping ibu hamil untuk mendeteksi, jadi kalau terdeteksi risiko tinggi cepat-cepat dibawa ke rumah sakit," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, dr Harisson, MKes kepada Okezone.

Untuk masalah gizi di balita, berdasarkan data ada 23% yang mengalami underweight, 10% mengalami wasting terutama di kecamatan perbatasan, dan 27,2% yang mengalami stunting. Masalah gizi dapat diatasi dengan pemberian edukasi yang dilakukan oleh petugas Puskesmas. Namun kurangnya tenaga kesehatan menjadi kendala tersendiri.

"Semua Puskesmas memang terisi dengan tenaga kesehatan tapi masih kurang. Contoh, idealnya di satu Puskesmas ada 2 dokter dan 1 dokter gigi. Namun di sini kami baru ada 39 dokter dan 3 dokter gigi secara keseluruhan," papar Harisson.

Ada banyak faktor yang membuat tenaga kesehatan di Puskesmas tidak mencukupi. Sebut saja terkait dengan akses yang sulit dijangkau.

"Jadi di sini ada satu kecamatan yaitu Puring Kencana yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Infrastruktur masih sangat minim karena microhydro, sangat bergantung dengan hujan. Internet, telepon selular terbatas, jadi untuk menghubungi harus berjalan 2 jam," ungkap Harisson.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya