"Di mana, kondisi ini adalah masa transisi yang dialami seseorang dari bekerja dan kemudian pensiun. Hal ini ternyata memengaruhi psikologis individu tersebut," katanya pada Okezone melalui pesan WhatsApp, Kamis (4/10/2018).
Dia melanjutkan, pada beberapa orang, kemampuan fisiknya menurun, tapi di sisi lain individu ini merasa kaya akan pengalaman. Kejayaan masa lalu yang pernah diperoleh sudah tidak lagi memiliki kekuatan, karena masyarakat menilai dari fisiknya yang dinilai lemah.
"Kesenjangan ini yang menimbulkan perasaan terasingkan. Inilah yang disebut sebagai Post Power Syndrome sesuai dengan apa yang dijelskan Jalaluddin (1996)," kata Psikolog Mei.
Jadi, apakah memang Ratna Sarumpaet mengalami masalah ini? Anda yang kemudian bisa menjawabnya, bijaksanakah tindakan Ratna Sarumpaet ini?
(Santi Andriani)