SERING tidaknya Anda berhubungan seks dengan pasangan, sebenarnya dapat menunjukkan bagaimana kehidupan pernikahan. Anda masih ingat kapan berhubungan seks dengan pasangan?
Jika sudah lupa, mungkin sudah saatnya mengkhawatirkan kehidupan pernikahan Anda. Karena, lebih sering berhubungan seks bisa menjadi pertanda pernikahan Anda masih baik-baik saja. Berikut mari kita lihat kehidupan pernikahan dari intensitas berhubungan seks yang dilansir dari Purewow:
Baca Juga: Bukan Hoax, 5 Jenazah Ini Benar-Benar Masih Utuh!
Seminggu sekali
Orang-orang yang telah menikah biasanya berhubungan seks rata-rata 51 kali setahun. Hanya sekira 5% orang umumnya berhubungan seks setidaknya 3 kali seminggu. Bagaimana jika berhubungan seks seminggu sekali?
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Social Psychological and Personality Science, melakukan hubungan seks seminggu sekali mungkin akan optimal jika Anda berharap untuk memaksimalkan kebahagian. Kurang dari satu kali seminggu, berkorelasi dengan penurunan kepuasan menurut para peneliti dalam penelitian tersebut.
"Penelitian telah menemukan bahwa orang yang menikah lebih sering berhubungan seks daripada orang lajang," kata ahli kesehatan seksual Dr Laura Berman. Selain itu, oral seks juga lebih umum dilakukan oleh orang yang sudah menikah.
Jika belum berhubungan seks 1 tahun
Sekira 15% dari pasangan yang sudah menikah belum berhubungan seks dengan pasangan mereka dalam 6 bulan terakhir hingga setahun. Dampaknya, orang-orang dalam pernikahan tanpa seks lebih mungkin mempertimbangkan perceraian.
Baca Juga: 3 Trik Buat Penis Tampak Lebih Besar dan Tahan Lama di Ranjang
Punya anak bunuh libido
Studi menunjukkan, kepuasan hubungan seksual secara universal memburuk setelah pasangan suami-istri menjadi orangtua. Hal ini mungkin bertolak belakang dengan apa yang diyakini banyak orang.
"Selama tahun pertama. ayah baru mengalami penurunan testosteron sekitar sepertiga. Jika mereka membantu menjaga anak selama 3 jam atau lebih setiap hari, maka penurunan lebih dari 20 persen," kata penelitian yang dilakukan oleh antropolog di University of Notre Dame.