"Tahun ini agak panjang, karena ada direct flight dari Jakarta ke Banyuwangi membuat saya tenang. Setiap saya dipanggil Pak Presiden saya bisa langsung (terbang) karena ada empat kali flight," jelasnya.
Arief pun menceritakan tradisi Lebaran di Banyuwangi. Menurutnya, sama seperti di kota-kota kecil lainnya, jalinan silaturahmi di Banyuwangi terasa hangat. Saat Lebaran, anak-anak kecil akan berbaris dan berharap-harap cemas mendapat angpao.
"Anak-anak kecil bajunya baru, berbaris-baris dan berharap-harap. Jadi saya senang bawa banyak uang baru. Membayangkan kalau itu saya yang menerima, kan senang sekali. Dan ini tidak pernah berhenti," lanjutnya sembari tertawa.
Hal yang menurutnya lucu adalah ketika anak-anak yang telah mendapat angpao pulang berganti baju dan datang kembali ikut berbaris untuk mendapatkan angpao lagi.
"Sudah nerima uang terus ganti baju, datang lagi, padahal saya tahu (dia) sudah datang," ujar Arief terkekeh.
Lalu apa menu Lebaran di rumah Menteri Pariwisata? Arief mengatakan opor ayam adalah menu utamanya. Masakan ini bisa mengingatkan dirinya pada sosok ibunda, di mana dahulu sering menyediakan menu yang sama saat Lebaran tiba.