"Saya tidak menyadari betapa sakitnya saya dan efeknya terhadap masa depan saya pada saat itu karena saya masih sangat muda. Badan saya tersisa kulit dan tulang, bahkan berbaring di tempat tidur rumah sakit akan menyebabkan saya dipenuhi memar karena saya sangat lemah," lanjutnya.
Saat hamil Emma mengalami morning sickness yang cukup buruk hingga usia kandungannya 36 minggu. Kondisi ini membuat pikirannya kacau.
“Tapi saya tahu bahwa keselamatan bayi saya adalah yang terpenting, jadi saya berjuang lagi dan perasaan melihat bayi yang baru lahir membuat semuanya berharga," sambungnya.
(Renny Sundayani)