NYERI haid memang normal pada kebanyakan wanita, yang dapat terjadi saat menstruasi dimulai (atau sesaat sebelumnya) dan berlanjut selama dua sampai tiga hari. Gejala dapat berkisar pada tingkat keparahan dari gangguan ringan sampai rasa sakit parah yang mengganggu aktivitas normal.
Perlu diketahui salah satu penyebab nyeri saat haid adalah adanya bahan kimia yang melapisi rahim sehingga menyebabkan protaglandin merangsang otot rahim berkontraksi.
Selain itu nyeri haid yang berlebihan dapat disebabkan karena beberapa kondisi kesehatan berikut, diantaranya:
BACA JUGA:
Gejala Premenstrual (PMS)
Gejala premenstrual atau Premenstrual Syndrome (PMS) adalah gejala yang menyebabkan perempuan mengalami perubahan hormonal dalam tubuh. Hal ini terjadi pada satu hingga dua minggu sebelum darah menstruasi keluar. Kondisi ini pada umumnya akan berakhir setelah darah haid keluar.
Endometris
Endometriosis atau radang yang terkait dengan hormon estrogen disertai perambatan pembuluh darah hingga muncul keluar dari rahim.
Fibroid
Fibroid adalah tumor jinak yang terjadi di bagian atas atau di dalam otot rahim. Satu sel membelah berkali-kali dan terus berkembang menjadi menjadi sebuah massa solid yang terpisah dari bagian rahim. Tumor ini dapat berkembang menjadi sebuah atau beberapa blok dengan ukuran yang berbeda-beda.
Adenomyosis
Adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium, tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Kondisi tersebut paling mungkin terjadi pada akhir masa subur dan setelah memiliki anak. Adenomyosis tidak sama dengan endometriosis.
Infeksi pada organ reproduksi
Infeksi akan menyebabkan peradangan pada organ reproduksi seperti rahim, saluran falopi, atau ovarium maka rasa sakit berlebihan dapat saja terjadi. infeksi dapat terjadi karena bakteri yang disebarkan melalui hubungan seksual.
BACA JUGA:
Kehamilan ektopik
Kehamilan tidak normal atau ektopik yaitu kehamilan yang berada di luar lapisan dalam rahim dapat mengakibatkan nyeri saat haid.
Penyempitan dinding rahim
Kondisi ini menyebabkan darah haid berjalan lambat karena ukuran leher rahim sempit dan tidak hanya itu juga membuat bertambahnya tekanan pada rahim.
(Santi Andriani)