Simpan Tali Pusat Lagi Tren Tapi Kok Mahal, Apa Sebabnya?

Dewi Kania, Jurnalis
Jum'at 10 November 2017 18:16 WIB
Biaya stem cell mahal (Foto:Bioedge)
Share :

TREN penyimpanan tali pusat sebagai metode terapi stem cell kian dikenal masyarakat. Tapi saat seseorang ingin menyimpannya, harus merogoh kocek mahal. Kenapa demikian?

Metode penyimpanan tali pusat ini tidaklah mudah dan sembarangan disimpan di mana saja. Satu tali pusat yang berguna sebagai terapi stem cell yang dapat mengobati banyak jenis penyakit.

Saat menyimpan tali pusat ada beberapa hambatan supaya kualitasnya tetap terjaga. Agar bisa tetap bermanfaat, dibutuhkan alat atau media yang diimpor.

BACA JUGA:

Ramai #PahlawanZamanNow, Ini Sosok Pahlawan Zaman Now ala Netizen

Karena peran sel punca sangat penting dari segi klinis. Supaya tetap aman, kondisinya harus pasti dikontrol.

"Untuk menyimpan tali pusat untuk stem cell harus disimpan, dikontrol secara rutin. Setiap seminggu harus dicek, listrik tidak boleh mati dan ada alat khusus di bank-nya," ujar dr Sandy Qlintang di Gedung IMERI FKUI RSCM, kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017).

Setiap satu tali pusat pasti disimpan di tempat yang berbeda-beda. Dari mulai suhu penyimpanan dan wadahnya harus diperhatikan.

Menyimpan tali pusat jangan sampai selnya mati. Akan percuma dan tidak berguna, juga merugikan pasien.

BACA JUGA:

Selain Transplantasi Organ Tubuh, Terapi Stem Cell Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien

Terapi stem cell, menurut dr Sandy, sangat menguntungkan seseorang. Apalagi penggunaannya bisa dalam jangka panjang untuk mengobati berbagai penyakit.

"Kalau salah simpan, tali pusat bisa jadi susah dikembangkan sebagai stem cell, karena bisa bisa mengalami penuaan," tambahnya.

Seharusnya, agar tidak terbengkalai, penyimpanan tali pusat di bank harus dikontrol oleh pemerintah. Mengingat biayanya mahal dan prosedurnya tidak mudah.

(Santi Andriani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya