BENGKULU, bukan hanya terkenal dengan Bunga Raksasa Rafflesia dan obyek wisata sejarah dan keindahan alam, namun, di provinsi yang memiliki julukan ''Bumi Rafflesia'' ini memiliki tradisi serta alat musik yang hanya ada satu-satunya di dunia.
Alat musik itu bernama Dol. Salah satu kekayaan musik etnik Indonesia itu, juga digunakan dalam upacara tabot setiap tahun. Tepatnya, pada tanggal 1 hingga 10 Muharram, untuk memperingati wafatnya Hasan dan Husein, cucu Nabi Muhammad.
Untuk memperkenalkan alat musik itu ke kancah nasional hingga internasional, tidak terlepas dari sosok, Syukri Ramzan Sy. Kepada Okezone, Syukri mengatakan, kisaran tahun 1985-1987, dirinya mulai memperkenalkan alat musik dol ke kancah nasional.
Dimana, terang Syukri, dol merupakan salah satu alat musik satu-satunya di dunia, dengan pola pemukulan ganjil. Sehingga menjadi langka. Bahkan, pemukulan dol pun menggunakan alat berupa dua buah stick.
''Dol memiliki memiliki pola pukul yang tradisi. Berbeda dengan alat musik fu dari Papua dan Udu alat musik perkusi asal negara Afrika,'' kata pria kelahiran, Bengkulu, 18 November 1967 ini, belum lama ini.
Dol, terang pria yang akrab Cik Suk ini, merupakan alat musik perkusi, yang dimainkan dengan ditabuh. Dimana alat musik khas Bengkulu ini, terbuat dari bongkol kelapa dan kulit sapi.
Selain itu, lanjut dia, dol tidak memiliki lobang dibagian bawah atau bagian dasarnya. Sehingga, suara atau bunyi yang dikeluarkan dol, unik.
Unik, sampai Syukri, dalam penabuhan dol memiliki tiga jenis pukulan. Seperti, suwena atau meradai dalam arti pukulan dengan tempo lambat, tamatam atau sendiri merupakan pukulan lebih cepat dan suwari atau pukul beruji lego merupakan pukulan dengan tempo satu-satu.
''Tiga jenis pukulan itu digunakan untuk menggiring tarian dalam suatu acara,'' sampai Syukri.
Untuk mengeksplorasi dan eksperimentasi potensi seni musik dan tari daerah Bengkulu, hingga menjadi sebuah karya pertunjukkan yang tidak kehilangan Roh etnisitasnya, Syukri menyampaikan, dirinya mengemas tarian dan seni musik dol yang lebih kekinian atau modern.
''Saya memberikan pelatihan tari dan musik untuk anak-anak, remaja maupun dewasa sejak tahun 1987,'' sampai Syukri.