Ground Zero, Wisata Sunyi Mengenang Tragedi 11/9

Devi Setya Lestari, Jurnalis
Senin 11 September 2017 15:30 WIB
Foto: beattyhouse
Share :

TAK kurang dari 3000 orang meregang nyawa saat tragedi 11 September 2001 silam. Peristiwa memilukan yang terjadi di New York, Amerika ini jadi momen memilukan yang tak bisa dilupakan bangsa Amerika, pun termasuk masyarakat dunia. Peristiwa ini dikenang dengan sebutan tragedi 11/9.

Kejadian memilukan ini terjadi saat 2 pesawat teroris menabrakkan diri ke menara kembar World Trade Center (WTC). Meski sudah berlalu belasan tahun silam, tapi rasa pilu masih saja menggelayut di hati para korban selamat maupun keluarga korban yang ditinggalkan.

Baca Juga:

Dua gedung tinggi yang runtuh tersebut memang menyisakan tumpukkan puing tak bernilai tetapi lokasi kejadian punya sejarah kelam. Sebagai langkah pengobatan tidak langsung, lokasi bangunan ini diubah menjadi destinasi wisata yang bisa disambangi traveler sambil mengenang dan mendoakan para korban.

Lokasi 2 gedung ini diubah menjadi Ground Zero yakni monumen penghormatan kepada para korban. Petak lokasi ini kemudian digali menjadi 2 lubang besar yang dimanfaatkan sebagai air terjun buatan di keempat sisinya. Warna hitam mendominasi setiap sisi lubang yang mengandung makna betapa gelap dan kelamnya saat itu.

Foto: trover

Belum lagi deburan air terjun dari 4 sisi tembok tinggi yang suaranya saling memantul di dinding lubang, sekilas tempat ini tampak bising namun dalam suasana yang mencekam. Di sepanjang sisi air terjun ini tertulis ribuan nama korban yang diukir di atas panel perunggu.

Meski sekarang tempat ini jadi salah satu destinasi wisata para pelancong yang datang ke Manhattan, semua wisatawan tak akan pernah berani mengembangkan senyum lebar. Wisata yang satu ini berbeda dan tak sama layaknya menyambangi tempat wisata lain yang membuat hati gembira.

Ber-swafoto atau mengambil gambar di lokasi ini memang tidak dilarang tetapi wisatawan yang menginjakkan kaki di Ground Zero akan merasa sangat sungkan melakukannya. Kebanyakan hanya sekedar melintas dengan wajah datar atau sesekali melihat deretan nama para korban yang tercatat di panel perunggu.

Baca Juga:

Ground Zero sendiri dibangun oleh seorang arsitek Michael Arad. Masing-masing lokasi air terjun menempati lahan seluas 1 hektar. Selain jadi monumen peringatan, air terjun ini juga jadi air terjun buatan terbesar di Amerika.

Jika sempat meninggalkan jejak saat travelling ke Ground Zero, cobalah membawa setangkai bunga mawar dan mendoakan para korban dengan tulus. Meskipun bukan anggota keluarga, tapi sebagai sesama manusia tak ada salahnya turut merasakan kesedihan tragedi kekerasan ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya