ALAME adalah nama kue atau makanan yang sangat manis dan lembut dari Mandailing Natal Sumatera Utara yang artinya adalah dodol.
Tidak disangka, Alame kini sudah terkenal hingga ke negeri Malaysia. Makanan ringan tersebut dikabarkan mulai dikenal di negeri Jiran itu, sejak tahun 2008 lalu.
Baca Juga: Berniat Beli Rumah dengan Fasilitas Bandara? Syaratnya Harus Punya Hobi Ini
Makanan tradisional tersebut awalnya diikutsertakan untuk meramaikan kegiatan Pameran Pekan Raya di Kenegerian Pulang Pinang, dan dodol mewakili Sumatera Utara dalam pekan raya tersebut.
Ternyata makanan yang bahan bakunya menggunakan pulut dan gula aren murni itu, laris manis dan sangat disukai warga Malaysia.
"Warga Malaysia sangat suka Alame (Dodol), waktu itu, disamping rasanya manis, makanan ini lembut dan juga enak," kata Nisa Nasution (35), Alumni Universitas Sumatera Utara yang juga ikut serta pada pameran tersebut pada waktu itu.
Dia mengatakan, ketertarikan lainnya warga asing terhadap makanan dodol Panyabungan itu, karena kemasannya sangat sederhana hanya dibungkus daun kering yang biasa digunakan untuk membuat tikar.
"Memang bungkusnya terbuat dari daun yang biasa dibuat menjadi tikar, sehingga membuat para orang luar negeri penasaran dengan Alame," ujar Nisa.
Baca Juga: Ya Ampun, Wanita Aljazair Rela Menahan Sakit karena Tato di Wajah demi Dipuji Cantik
Nisa melanjutkan, produksi Dodol Panyabungan itu hampir mencapai 35 ton pertahun waktu itu. Produsen utama pembuatan makanan itu adalah Almarhum (Alm), Nek Mora yang beralamat di Jalan Sutan Kumala, Kelurahan Kota Siantar-Panyabungan, Sumatera Utara.
"Alame khas Mandailing itu, pertama kali yang menjual dan memasarkan itu adalah Alm nenek Mora, tapi hingga sekarang masih di kenang orang meski banyak yang lain menjual dan memproduksi Alame" Tambah Abdollah Rangkuti (32), warga kelurahan kota siantar panyabungan saat di temui okezone (3/9/2017) di rumahnya.
BACA JUGA: Foto-Foto Konyol yang Bisa Jadi Inspirasi saat Liburan
Penasaran apa saja bahan baku Alame? Berikut komposisinya.
1. Tepung beras ketan (beras pulut)
2. Sedikit tepung terigu
4. Gula Merah (Gula Aren).
5. Santan Kelapa Tua.
6. Pewangi Kue (Panille).
Menurut Abdollah, jika sudah lengkap dan cukup takaran bahan tersebut, maka di masak lah di dalam kuali besar yang terbuat dari baja, untuk mendapatkan hasil yang sempurna dan menggunakan api dari kayu bakar.
"Kini usaha alame Nenek Mora sudah di lanjutkan Anak-anaknya," tutupnya.
(Ade Indra Kusuma)