FOOD STORY: Kipang Panyambungan, Legit Renyah Olahan Beras Ketan Oleh-Oleh Khas Mandailing Natal

Liansah Rangkuti, Jurnalis
Senin 10 Juli 2017 13:06 WIB
Kipang panyambungan khas Mandailing Natal (Foto:Liansyah/Okezone)
Share :

SETIAP daerah pasti memiliki makanan ringan dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Begitu juga Kota Panyabungan sebagai Ibukota Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara yang memiliki kipang terbuat dari beras ketan.

Kipang Panyabungan ini memiliki cita rasa yang khas, antara lain rasa kipang pulut panyabungan. Rasanya manis dan renyah, sementara ukurannya cukup mungil atau kecil jika dibandingkan dengan kipang lainnya.

Tidak hanya rasa manis dan renyahnya diminati orang, kipang panyabungan kerap dijadikan oleh-oleh utama para pemudik (warga luar Panyabungan). Demikian seperti dituturkan Rahmi Batubara (37), pedagang kipang panyabungan kepada Okezone, saat ditemui di Pasar Lama Panyabungan (Pusat Kota) tempat ia berjualan.

"Kipang panyabungan laris manis terjual saat hari Lebaran, dimana para pemudik banyak yang beli," ujarnya

Menurut Rahmi, jika diperkirakan, jualan kipangnya dalam sehari bisa menghabiskan 50 hingga 100 kg beras pulut. Dengan 50 kg beras pulut tersebut setelah diperoses akan menghasilkan 25 papan Kipang Pulut Panyabungan dengan satu kepingnya berisi 12 bungkus kecil di dalamnya dengan harga Rp5.000/bungkus kecil. Ada juga yang dikemas bungkusan besar dengan harga Rp10.000/bungkus

Kipang Panyabungan juga cocok sebagai teman minum teh manis maupun kopi.

Parsaulian Rangkuti (40), warga Panyabungan yang jadi perantau bertahun-tahun di Jakarta saat pulang ke Panyabungan mengatakan, sengaja membeli kipang untuk oleh-oleh. "Saya membeli kipang panyabungan sebanyak banyaknya mau dibawa balik mudik ke Jakarta" katanya.

(Santi Andriani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya