BANYAK cara untuk meningkatkan gairah bercinta bersama pasangan. Kini, tidak ada salahnya Anda berfantasi seksual agar sesi hubungan intim kali ini lebih berwarna.
Banyak orang yang menyangka bahwa fantasi seksual adalah sesuatu hal yang berdosa dan dilarang karena biasanya yang melakukannya hanya orang kesepian untuk bermasturbasi. Karena itulah, membicarakan fantasi seksual sangat tabu, bahkan di antara kedua pasangan.
Padahal, hampir semua orang, terlebih yang aktif secara seksual, memiliki fantasi seksual tersendiri. Apakah hal itu normal?
Dalam artikel berikut ini, Boykepedia akan mengupas beberapa hal seputar fantasi seksual. Dalam artikel yang telah lalu, Boykepedia sudah membahas mengenai fetish, yakni ketertarikan seksual terhadap sesuatu atau keadaan tertentu. Fetish memang tidak lepas dari fantasi seksual seseorang. Namun, berfantasi seksual tidak selalu berhubungan dengan fetish tertentu.
Apakah fantasi seksual itu?
Fantasi, atau kata lainnya adalah khayalan, kerap dirasakan oleh semua orang. Bukan hanya tentang seks, namun juga hal lainnya dan yang lebih sering adalah hal-hal yang tidak pernah atau tidak mampu diraihnya. Oleh karena itu, fantasi atau khayalan memang lebih banyak berupa hal-hal yang tidak mungkin atau belum pernah dilakukan oleh seseorang, namun sangat disukai atau dinantikan.
Misalnya, jika tidak memiliki banyak uang, maka kita akan berkhayal menjadi jutawan yang dikelilingi harta melimpah. Atau jika kita menginginkan untuk pergi ke suatu tempat yang indah tapi jauh, karena belum dapat mencapainya kita hanya bisa berkhayal.
Tidak jauh berbeda dengan fantasi seksual. Seseorang akan cenderung membayangkan situasi tertentu yang membangkitkan gairah seksualnya. Riset yang dilakukan Kinsey Institute membuktikan, 84 persen pria dan 67 persen wanita memiliki fantasi seksual. Umumnya, orang berfantasi ketika berhubungan seksual dengan pasangan saat bermasturbasi atau bahkan ketika tidak melakukan aktivitas seksual.
Karena hanya fantasi, biasanya pria atau wanita yang melakukannya, membayangkan hal-hal yang di luar nalar atau melanggar norma-norma yang berlaku. Ya, mereka membayangkan demikian karena dalam kehidupan nyata mereka tidak dapat melakukannya. Tidak hanya pria, wanita pun juga memiliki fantasi seksual tersendiri, misalnya berhubungan badan dengan mantan, berhubungan badan di tempat umum, dan lain sebagainya.
Apakah berfantasi seks itu wajar?
Sedahsyat apa pun fantasi seksual, sebenarnya wajar-wajar saja, karena hal tersebut hanyalah fantasi atau khayalan yang tidak benar-benar dilakukan. Tidak ada salahnya juga menggunakan fantasi ini untuk meningkatkan libido saat berhubungan intim dengan suami atau istri. Hal tersebut tentu akan membantu kehidupan seksual dengan pasangan menjadi lebih erotis dan menyenangkan.
Namun, jadi masalah jika kamu terus-menerus membayangkan hal-hal sensual dan bergantung dengannya untuk berhubungan seksual. Fantasi seksual sebaiknya hanya sebagai booster di saat-saat tertentu, bukan malah menjadi hidangan utama. Selain itu, fantasi seksual juga merugikan jika seseorang melakukan fantasi seks membahayakan terhadap pasangannya.
Apakah harus memberi tahu pasangan?
Bisa iya, bisa tidak. Jika Anda dan pasangan amat terbuka tentang hal yang berbau seksual dan terbiasa membicarakan hal-hal kecil tentang itu, tidak masalah memberi tahunya soal fantasi seks Anda. Anda dan pasangan bisa berbagi cerita tentangnya. Siapa tahu, hal tersebut bisa membuat hubungan intim dengan pasangan lebih menggelora.
Namun, Anda lebih baik berhati-hati jika pasanganmu tidak terlalu terbuka dan cenderung memiliki pikiran yang konvensional. Lebih baik simpan sendiri saja fantasi seksualmu dan jangan terlalu ditunjukkan. Tidak semua orang dapat menerima pasangannya berhubungan seksual dengan cara tertentu, walaupun hanya dalam khayalan. Demikian dilansir situs Boykepedia.
(Tuty Ocktaviany)