Menengok Kampung Bajo "Ikon" Wisata di Pulau Togean

PULAU Papan adalah sebuah pulau kecil di bagian timur Pulau Malenge, yang dikenal sebagai ikon dari Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Pulau Papan adalah desa yang indah, dengan rumah-rumah panggung warga yang dikelilingi pulau batu kecil dengan pantai pasir putih yang menakjubkan.

Di sini, masyarakat Kampung Bajo telah membangun rumah panggung sederhana di atas air, yang dilengkapi sebuah masjid, dan jembatan kayu yang sangat panjang, sekitar 1 kilometer. Jembatan dari papan kayu ini adalah khas dari pulau yang sesuai dengan namanya, Pulau Papan.

Backpackeranyuk hadir dengan Kemudahan dan kesenangan bertamasya bersama keluarga, teman atau kerabat anda! Buat temen-temen yang suka liburan, tapi bingung mau kemana. Kebetulan sekali saya punya promo destinasi ke PULAU DERAWAN dengan harga terjangkau. Mau pergi sendiri? Berdua? Berlima? Atau rombongan bareng kerabat dekat? Silahkan hubungi kontak di bio ya 😊 #backpackeranyuk #travelmurah #pulauderawan #tripmurah #derawanislands #jalanjalan #indonesiabagus #travelorganizer #indonesiantravel #indonesiantrip #maratuaislands #kakabanislands #sanggalauislands #sangalakiislands #togeanislands #pulautogean #kampungbajo

Sebuah kiriman dibagikan oleh TourOrganizer #backpackeranyuk (@ratihnovie_) pada Mar 22, 2017 pada 12:26 PDT

Anak-anak bisa menggunakan jembatan tersebut untuk berjalan selama setengah jam setiap jalan ke sekolah yang terletak di pulau tetangga. Jembatan ini juga bisa dinikmati wisatawan yang ingin mengelilingi pulau di pinggir pantai pasir putih, dengan latar laut yang berair jernih dengan warna hijau dan biru.

Dari pinggir pantai, Anda bahkan bisa menengok keindahan bawah air, seperti rumput laut, karang dan ikan kecil yang berkilauan saat terpapar sinar matahari.

Pulau Papan bukan hanya situs yang sangat menarik untuk dikunjungi tapi juga akan membuka wawasan sejarah dan budaya Kampung Bajo yang menarik. Pulau ini bisa didatangi dengan menempuh perjalanan 2,5 jam dengan speed boat dari Ampana atau 5 jam dengan perahu biasa.

(Fiddy Anggriawan )