Kenali Sejarah Empat Landmark Favorit di Kota Tua

Erika Kurnia, Jurnalis
Jum'at 24 Februari 2017 19:30 WIB
Kawasan Kota Tua, Jakarta (foto: Okezone)
Share :

Museum Seni Rupa dan Keramik

It was a privillage for me to support this event. Venue : Museum of Fine Arts and Ceramics, Jakarta. Special guest : Jakarta Governor "Ahok" @basukibtp #lightingdesign #lightingsesigner #latepost #jakarta #ahok

Sebuah kiriman dibagikan oleh @natanbudiman pada Jan 31, 2017 pada 1:58 PST

Dibangun pada 12 Januari 1870 sebagai Kantor Dewan Kehakiman Belanda, tempat ini pernah menjadi asrama militer saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar 1944. Selama 1973-1979, gadung ini dimanfaatkan sebagai Kantor Walikota Jakarta Barat dan setelah itu menjadi Balai Seni Rupa Jakarta.

Pada 1990, Museum Seni Rupa dan Keramik mulai memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari era Kerajinan Majapahit abad ke-14 dan dari berbagai negara di dunia.

Toko Merah

The red house,toko merah 😍 Dibangun pada tahun 1730 dan merupakan bekas kediaman gubernur jenderal gustaaf baron van imhoff . . . . . #enjoyjakarta #kotatuajakarta #tokomerah #tokomerahjakarta #cagarbudaya #jalan2man #redbuilding #welcomeindonesia #indonesia #xperiam5 #xperiamoments #instadailyphoto

Sebuah kiriman dibagikan oleh Frentinidia herawati (@frentinid) pada Jul 31, 2016 pada 6:43 PDT

Bangunan ini awalnya merupakan rumah dari Gustaaf Willem Baron van Imhoff, seorang gubernur jenderal VOC pada 1730. Pada pertengahan abad ke-19, rumah tersebut dimiliki oleh Oey Liauw Kong dan dijadikan sebagai toko bercat merah hati.

(Fiddy Anggriawan )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya