Dampak Radiasi Ponsel Paling Fatal bagi Kesehatan

BANYAK dari kita tidak menyadari bahaya tersembunyi radiasi dari ponsel. Padahal, dampak dari radiasi bisa sangat fatal bagi kesehatan Anda.

Sayangnya, ponsel hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia di era modern seperti saat ini. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa menghindari dampak dari radiasi ponsel.

Berikut dampak radiasi penggunaan ponsel dalam jangka panjang dan tips cerdas penggunaannya yang dilansir Mostinside:

Kanker

Menurut laporan dari WHO, ponsel memancarkan RF radio gelombang frekuensi yang 1.000 kali lebih besar dari emisi BTS. Penggunaan ponsel berkepanjangan ponsel dapat meningkatkan emisi RF menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Namun, hubungan antara ponsel dan kanker atau tumor otak belum dikonfirmasi. Tetapi, beberapa studi telah mengatakan, rentang waktu 20-25 tahun untuk menyebabkan kanker otak akibat penggunaan ponsel.

Kerusakan otak

Radiasi yang berlebihan dari ponsel dapat merusak otak. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan memori atau ketidakseimbangan kimia di otak, yang memengaruhi sistem saraf. Jadi, menggunakan ponsel dengan cerdas dapat mengurangi risiko kerusakan otak.

Anda dapat menggunakan earphone atau handsfree saat bepergian, serta loudspeaker di rumah. Kemudian, jauhkan ponsel ketika tidur dan menjawab panggilan telepon dengan telinga kiri atau tidak menjawab panggilan telepon ketika ponsel kehabiasan baterai untuk meminimalkan dampak negatif.

Gangguan tidur

Penggunaan ponsel sampai tengah malam dapat memengaruhi kebiasaan tidur. Orang yang gemas main ponsel di tengah malam lebih berisiko menghadapi gangguan tidur.

Risiko jantung

Dampak radiasi yang dipancarkan dari ponsel tidak hanya sebatas pada kanker, tetapi juga beberapa penaykit kronis, seperti masalah jantung. Menurut European Journal of Oncology, emisi radiasi dari telepon nirkabel, termasuk ponsel, meningkatkan kelainan pada fungsi jantung. Studi mengklaim bahwa radiasi adalah akar penyebab sel darah merah menetes, hemoglobinand mengarah ke komplikasi jantung, sebagian besar henti jantung.

(Helmi Ade Saputra)