"Kami harus membersihkan kolam tukik dengan keranjang. Setiap hari airnya harus diganti. Kalau yang besar, dua atau tiga hari harus ganti," ujarnya.
Padatnya kunjungan wisatawan sangat positif untuk Turtle Island. Namun kepadatan tersebut justru membuat para tukik rentan disentuh.
Untuk mengatasi hal tersebut, disediakan beberapa staf yang bertugas memandu setiap wisatawan yang datang.
Biasanya, setiap rombongan dengan tiga orang akan didampingi oleh satu orang staf. Tetapi jika jumlah dalam satu rombongan lebih besar, staf yang akan memandu pun lebih banyak.
"Pengunjung harus dijaga, diberi panduan dari staf di sini supaya tidak sembarangan ambil dan sentuh, juga takut dibanting. Makanya, Setiap tamu yang datang pasti dipandu staf," pungkasnya.
(Johan Sompotan)