HEMOFILIA salah satu jenis penyakit langka di Indonesia. Selain juga merupakan jenis panyakit darah mematikan.
Dokter Divisi Hematologi Onkologi Anak Dr dr Rini Purnamasari mengatakan, tidak banyak orang mengenal penyakit itu, apalagi mendeteksi pasien hemofilia secara kasat mata. Setiap kali kita selalu menjumpai pasien dengan kondisi sehat. Padahal, sebenarnya mereka menjadi penyandang hemofilia.
"Penyakit hemofilia diturunkan dari orangtua ke anaknya yang disebabkan oleh kekuarangan faktor pembekuan darah," ucap dr Rini saat acara ‘We Care Hemofilia’ oleh BPJS Kesehatan di Aula Rumah Sakit Umum Tangerang, Banten, Rabu (14/10/2015).
Artinya, bila memiliki faktor kekurangan pembekuan darah, tambah dr Rini, pasien hemofilia akan mengalami perdarahan tiada henti apabila terjadi luka. Atau pada saat tubuhnya terbentur, akan muncul memar kebiruan yang tidak bisa hilang kalau tidak bisa diobati.
"Kalau terjadi lebam, tidak akan hilang selama 11 bulan jika tidak disuntik. Bahkan, pasiennya sendiri mengalami nyeri dan bengkak terus-menerus," imbuh dia.
Umumnya, salah satu jenis penyakit darah ini dialami oleh anak laki-laki yang diturunkan dari gen ibu.
Adapun jenis penyakit hemofilia terdiri dari hemofilia A atau klasik, disebabkan karena kekurangan faktor VIII. Juga ada hemofilia B atau cristmas disease yang disebabkan oleh kekurangan faktor IX. Terakhir, jenis hemofilia c yang disebabkan karena kekurangan faktor XI.
"Penyakit ini sebenarnya dapat dideteksi pada bayi merangkak atau mulai berjalan. Hemofilia dapat terjadi akibat trauma setelah tindakan medis, seperti cabut gigi, sirkumsisi, atau operasi," pungkasnya.
(Tuty Ocktaviany)