FILOSOFI hidup setiap orang memang berbeda-beda, termasuk bagi Suryanto, maestro dekorasi Indonesia. Lantas, apa filosofi hidupnya?
Kesuksesan memang tak bisa diraih hanya dengan membalikkan telapak tangan, tetapi sebagian orang bisa mencapai titik sukses tanpa ambisi yang berlebihan.
Adalah Syu, dekorator pernikahan ternama yang bisa disebut maestro ini justru mencapai titik suksesnya dengan tanpa dugaan.
“Saya tidak pernah mimpi bisa seperti ini. Kalau orang bilang saya sudah sukses, ya syukur saja,” kata pria bernama asli Suryanto ini kepada Okezone, Gedung HigEnd, Jalan Kebon Sirih, Jakarta.
Langkah Syu hingga ke titik seperti sekarang ini memang tidak mudah. Ia harus bekerja keras puluhan tahun hingga akhirnya mendapat kepercayaan dari masyarakat yang mengakui hasil karyanya.
“Kalau ditanya cita-citanya apa, ya saya dari dulu tidak ada cita-cita. Semua yang ada di depan, saya jalani seperti mengalir saja gitu,” jelas pria kelahiran Malang ini.
Pekerjaan sebagai dekorator pernikahan tak pernah dianggapnya sebagai beban. Sebaliknya, Syu menganggap semua tanggung jawab ke klien ini adalah sebuah hobi yang selalu dijalankan penuh dengan kesenangan.
“Saya senang, kalau lagi kerja mendekor gitu, saya rasanya bahagia, walaupun capek. Makanya saya kalau lagi kerja tidak mau diganggu, misalnya lagi dekor terus di tengah-tengah ada yang mengajak meeting atau ada telefon, ya pasti tidak saya angkat,” bebernya.
Hal demikian dianggap Syu sebagai langkah profesional yang harus diberikan kepada klien yang mempercayakan jasanya. Memaksimalkan kemampuan menjadi modal utama Syu untuk membuat pemakai jasanya merasa puas dan tidak kecewa.