Mengupas 30 Kg Kentang Praktik Pertama Chef Degan

Santi Andriani, Jurnalis
Selasa 28 April 2015 13:20 WIB
Mengupas kentang (Foto:Instructable)
Share :

DEMI mewujudkan cita-citanya menjadi seorang juru masak di masa depan, Degan remaja memberanikan diri untuk praktek langsung di sebuah hotel. Pekerjaan dapur pertamanya saat itu adalah mengupas tiga ember kentang.

Suatu hari Degan yang besar di sebuah kota di Jerman, melihat tayangan televisi tentang seputar wisata di atas kapal pesiar yang mewah. Salah satunya menyoroti aktivitas koki kapal pesiar yang tidak hanya memasak di atas kapal, tapi juga sesekali memasak di pantai ketika kapal tengah bersandar, untuk menjamu penumpang elit mereka.

Melihat juru masak yang dalam pikiran mudanya saat itu begitu menyenangkan, hanya tinggal memasak tapi sekaligus bisa jalan-jalan keliling dunia, membuat Degan seketika memutar haluan tentang konsep cita-citanya di masa depan. Degan yang sebelumnya ingin menjadi seorang dokter atau pilot, dengan mantap menyebut ingin jadi koki atau chef.

"Saat itu yang muncul di dalam pikiran kok enak ya jadi tukang masak, kelihatannya gampang ya cuma oseng-oseng doang. Seru banget lihatnya karena bisa sekalian keliling dunia juga," kenang pria bernama lengkap Degan Septoadji Suprijadi ini ketika berkunjung ke Kantor Okezone, Gedung HighEnd, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Cita-cita barunya itu pun ia sampaikan ke sang ibunda. Beruntung, tanggapan yang ia peroleh menyejukkan telinga.

"Saat itu Ibu saya bilang, 'Lebih baik kamu magang saja dulu, biar kamu tahu profesinya seperti apa seorang chef itu. Saat kamu liburan sekolah, kamu magang saja di salah satu restoran atau hotel'," kata Degan menirukan nasihat sang ibu.

Berbekal restu dari orang tua, Degan yang beranjak remaja yaitu umur 14 tahun kemudian memberanikan diri melamar pekerjaan sebagai tenaga magang di sebuah hotel keluarga tak jauh dari lingkungannya tinggal di Jerman. Libur sekolah yang cukup lama yaitu sekitar enam minggu, tak tanggung-tanggung membuat Degan tidak hanya magang di satu tempat, melainkan di dua tempat berbeda. Di sinilah pembelajaran sekaligus praktek seputar makanan, pria kelahiran 47 silam itu semakin terasah.

Tempat pertama magang Degan adalah sebuah hotel kecil milik keluarga, yang semuanya diurus sendiri oleh seluruh anggota keluarga. Mulai dari housekeeping, teknik, hingga soal makanan. Urusan banquet untuk tamu yang menginap, semua dikerjakan sendiri agar biaya operasionalnya lebih murah.

"Misalnya kentang, beli kentang yang masih utuh, belum dikupas, jadi nanti pemilik dan karyawannya yang mengupas, memotong hingga mengolahnya menjadi makanan. Ini tugas pertama saya masuk dan bahkan selama dua pekan saya magang di hotel ini, mengupas kentang sebanyak tiga ember," kenang Degan sambil tertawa.

Degan remaja masih ingat, hari pertama ia masuk yaitu hari Sabtu. Saat itu sang pemilik yang sekaligus juga juru masaknya, langsung memberinya tiga buah ember dan menyuruhnya mengambil kentang di sebuah tempat yang awalnya adalah kandang kuda, namun saat itu menjadi tempat menyimpan bahan sayuran mentah.

"Tiga ember itu sama dengan 30 kilo kentang, dan saya disuruh mengupasnya dengan cepat, mulai dari jam 09.00 WIB dan harus kelar jam 11.00 WIB untuk dibuat kroket. Saya kaget banget, harus ngupas kentang sebanyak itu dengan cepat, di rumah saja jarang ngupas kentang," urainya sambil tertawa.

Tapi tidak sendirian, saat itu karyawan lainnya juga ikut membantu mengupas hingga akhirnya selesai dalam waktu dua jam.

Sebagai anak magang, Degan remaja memang tidak berharap banyak diizinkan menyentuh kompor atau wajan untuk membuat suatu olahan. Dua pekan magang, tugas utamanya adalah berkaitan dengan pisau, yaitu potong-memotong. Segala macam dan bentuk potongan sudah ia kuasai dengan baik. Karena ini memang yang menjadi dasar seseorang yang ingin terjun menjadi juru masak.

"Ini memang ada tujuannya, agar mereka yang ingin menjadi chef menguasai benar apa yang menjadi dasar dari seorang tugas chef. Selama dua pekan saya kuasai dengan baik yang namanya segala bentuk potongan dan juga menyiapkan bahan-bahan untuk dibuat olahan," ujarnya

Tidak ada yang sia-sia, penguasaan dasar soal memasak yang dimiliki Degan justru menjadi bekal dan kelebihan yang mempermudahnya magang di restoran selanjutnya yang lebih besar selama dua pekan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya