“Sudah anggaran banyak, bahan-bahan (kacang hijau-red) ditaruh di puskesmas. Harusnya ibu lurah yang ketok puskesmas, walaupun kader sudah bantu. Saya tak paham dengan birokrasi sebegitu cepat perubahannya, akhirnya tak ter-cover. Saat kacang hijau sampai ke posyandu, kondisinya sudah bulukan,” ungkapnya.
Adanya kasus ini, perempuan yang akrab disapa Vero itu ingin segera mengevaluasi masalah yang terjadi agar sistem layanan posyandu semakin sempurna. Di samping itu, ia berharap semua masalah bisa diselesaikan pada 2015.
“Katanya tahun ini anggaran dikembalikan ke posyandu, tak jadi satu dengan puskesmas. Masalahnya, kita juga butuh data-data, dan pola pikir harus diperbaiki. Kalau satu orang kerja di provinsi sampai kapan masalah ini berakhir? Saya harap tahun ini masalah itu cepat berakhir dan tahun depan bisa lebih menganggarkan dengan baik,” tutupnya.
(Renny Sundayani)