Bangunan Bergaya Aneh, Presiden China Emosi

BANGUNAN ataupun arsitektur di China banyak bergaya avant-garde. Hal ini sontak membuat Presiden China, Xi Jinping emosi. Baginya, gaya tersebut sangat aneh

Presiden China, Xi Jinping muak dengan daya tarik negaranya soal “arsitektur aneh,” seperti dikutip Xinhua, sebagaimana dilansir Rocketnews24, Rabu (22/10/2014).

Dalam simposium sastra di Beijing pekan lalu, Xi berpidato selama dua jam membahas arsitek dan seniman China yang merancang bangunan bergaya avant-garde.

Sebaliknya, ia mengatakan bahwa seni harus “seperti sinar matahari dari langit biru dan angin di musim seni yang menginspirasi pikiran, hati yang hangat, menumbuhkan rasa, dan membersihkan gaya kerja yang tidak diinginkan.”

Xi percaya bahwa karya seni dan arsitektur di China harus menarik bagi kebanyakan warga China, yang juga harus menjadi subyek utama dari semua karya seni. Xi setuju dengan ide mendiang pemimpin China, Mao Zedong, bahwa kelas pekerja di China tidak boleh hanya menjadi penonton utama untuk semua seni, tetapi itu harus merupakan refleksi dari kehidupan sehari-hari mereka.

Pidato Xi hadir saat China sedang diperhatikan dan dihargai untuk arsitekturnya. Pada tahun 2012, Wang Shu, seorang arsitek Hangzhou, menjadi orang pertama yang lahir dan bekerja di China untuk memenangkan Pritzker Prize, setara penghargaan nobel untuk arsitek, menurut Wall Street Jurnal.

Beberapa bangunan di China diejek karena bentuknya dianggap aneh. Sebut saja gedung markas CCTV yang dijuluki “celana besar” dan sebuah bangunan di Provinsi Jiangsu yang diejek karena tampak seperti “teko tanah liat”. Ada juga bangunan 33 lantai aneh di Guanzhou yang tampak seperti koin raksasa.

Xi membahas korupsi yang merajalela dalam arsitektur China. Xi mengatakan bahwa seniman tidak boleh menjadi budak untuk pasar dan pekerjaan itu sendiri tidak harus berbau uang.

(Johan Sompotan)