Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gunung Rinjani Ditutup Sementara Usai Rentetan Insiden Pendaki Terjatuh

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Minggu, 20 Juli 2025 |13:00 WIB
Gunung Rinjani Ditutup Sementara Usai Rentetan Insiden Pendaki Terjatuh
Gunung Rinjani Ditutup Sementara Usai Rentetan Insiden Pendaki Terjatuh (Foto: Kemenpar)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah resmi menutup sementara seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyusul rentetan insiden jatuhnya pendaki dalam beberapa minggu terakhir. 

Penutupan ini diputuskan sebagai langkah preventif menyusul meningkatnya angka kecelakaan yang membahayakan keselamatan para pendaki, baik domestik maupun mancanegara.

Langkah tegas ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan, usai memimpin rapat koordinasi lintas instansi. 

Awan Topi di Gunung Rinjani, NTB
Awan Topi di Gunung Rinjani, NTB

Rapat tersebut melibatkan Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Berikut beberapa poin dari hasil keputusan rapat tersebut terkait penutupan sementara Gunung Rinjani. 

1. Respons atas Meningkatnya Risiko Pendakian

Keputusan ini tidak diambil secara tiba-tiba. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, setidaknya tiga insiden pendaki terjatuh telah terjadi di jalur pendakian Rinjani. 

Salah satunya melibatkan seorang turis asal Swiss yang mengalami luka serius akibat terjatuh dari tebing, menyebabkan pendarahan dan patah tulang. 

Insiden ini memicu keprihatinan luas dan menjadi alarm keras bagi pemerintah dan pengelola kawasan.

“Penutupan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi keselamatan pendaki dan memastikan standar keamanan yang lebih baik,” tegas Budi Gunawan.

2. Evaluasi Total dan Perbaikan Jalur Pendakian

Selama masa penutupan yang belum ditentukan durasinya ini, pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan infrastruktur pendakian Gunung Rinjani. 

Fokus utama adalah memperbaiki Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian, khususnya dalam aspek keselamatan dan evakuasi darurat.

"Selama jalur ditutup, kami akan memperbaiki SOP pendakian dan SOP evakuasi darurat agar lebih responsif dan efektif dalam kondisi ekstrem," jelas Budi.

Perbaikan juga mencakup peningkatan fasilitas keamanan, seperti pemasangan rambu-rambu keselamatan tambahan, pembangunan shelter darurat, serta penambahan peralatan penyelamatan di titik-titik rawan di sepanjang jalur pendakian.

3. Jalur Hanya Akan Dibuka Setelah Dinyatakan Aman

Pemerintah tidak ingin kecelakaan serupa terulang kembali. Oleh karena itu, sebelum jalur kembali dibuka untuk umum, akan dilakukan verifikasi kelayakan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, serta Tim Mountaineering Indonesia. 

Jalur hanya akan dibuka kembali jika seluruh pihak menyatakan rute pendakian aman dan layak digunakan.

“Keselamatan jiwa pendaki adalah prioritas utama. Pembukaan hanya dilakukan setelah seluruh standar keamanan terpenuhi melalui koordinasi lintas instansi,” tegas Budi.

4. Imbauan untuk Masyarakat dan Wisatawan

Menko Polhukam juga mengimbau seluruh masyarakat, terutama wisatawan dan pendaki yang telah merencanakan perjalanan ke Rinjani, agar mematuhi keputusan penutupan ini. 

Ia meminta agar tidak memaksakan diri mendaki selama jalur belum resmi dibuka, demi menghindari risiko yang tidak diinginkan.

“Keputusan ini bukan untuk membatasi, tetapi untuk memastikan bahwa aktivitas wisata di Gunung Rinjani bisa kembali berjalan dengan aman, tertib, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pemerintah juga mengapresiasi kerja sama semua pihak dalam upaya meningkatkan tata kelola kawasan wisata alam tersebut, termasuk dalam mitigasi risiko dan penegakan disiplin keselamatan pendakian.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat diminta menghubungi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani atau Posko Basarnas setempat.

(Alan Pamungkas)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement