JAKARTA – Polusi udara yang kian memburuk, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya, ternyata tidak hanya mengganggu sistem pernapasan namun berisiko merusak kesehatan kulit anak-anak. Hal ini disampaikan oleh dr. Muhammad Rizki Darmawan M, M.Ked. Klin, Sp.A, melalui akun Instagram pribadinya @mrizkidm, yang dikutip pada Rabu (2/7/2025).
Dalam unggahannya, pria yang berprofesi sebagai dokter anak ini mengingatkan para orangtua, untuk lebih peduli terhadap perlindungan kulit anak dari paparan buruk polusi.
“Kualitas udara yang buruk tidak hanya berpengaruh pada saluran napas si kecil, tapi juga bisa merusak kulitnya,” jelasnya.
Untuk melindungi kulit anak dari paparan sinar matahari dan polusi, dokter Rizki menyarankan agar orangtua mulai membiasakan penggunaan sunscreen. Berikut beberapa tips yang dibagikannya:
Sunscreen sudah bisa digunakan pada anak mulai usia 6 bulan, dengan syarat menggunakan jenis physical sunscreen yang mengandung titanium dioxide atau zinc oxide. Pilih produk yang memiliki SPF minimal 30 dan broad spectrum untuk perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB.
Anak-anak cenderung banyak bergerak dan mudah berkeringat, sebaiknya pilih tabir surya yang memiliki daya tahan terhadap air. Kini sudah tersedia produk yang mampu bertahan hingga 80 menit di kulit anak, bahkan saat bermain air atau berkeringat.
Waktu penggunaan sunscreen juga penting. Aplikasikan 15–30 menit sebelum anak beraktivitas di luar ruangan, dan pastikan untuk mengoleskan ke seluruh bagian tubuh yang terpapar matahari, termasuk wajah. Untuk mendapatkan perlindungan maksimal, penggunaan sunscreen sebaiknya diulang setiap dua jam sekali.
Kondisi udara yang kian memburuk menuntut perhatian ekstra dari para orang tua. Perlindungan kulit anak tidak hanya penting untuk kesehatan saat ini, tetapi juga berdampak jangka panjang. Penggunaan sunscreen yang tepat dan rutin bisa menjadi salah satu langkah sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan kulit anak di tengah polusi yang tak terhindarkan.
(Kemas Irawan Nurrachman)