JAKARTA - Pangeran Reza Pahlavi dan Lady Yasmin Pahlavi mengumumkan kabar suka cita tentang pernikahan bahagia putri mereka, Iman Laya Pahlavi dengan Bradley Sherman. Pernikahan ini digelar di tengah perang Iran dan Israel.
Upacara sakral ini dianggap sebagai perayaan pernikahan pertama di kalangan keturunan mendiang Mohammad Reza Shah Pahlavi. "Diselenggarakan pada akhir pekan lalu dengan upacara tradisional Iran dan penyusunan meja khas (sofreh aghd)," demikian seperti dikutip dari akun The Royal Family Iran, dengan keterangan lokasi di Prancis, Paris, Rabu (25/6/2025).

(Reza Pahlavi mengantarkan putrinya ke pelaminan. Dok : IG The Royal Family Iran)
Dalam perayaan ini, Yang Mulia Ratu Farah Pahlavi serta sejumlah kerabat dan sahabat turut hadir. Dari postingan tersebut, terpancar suasana hangat yang penuh dengan kebahagiaan. Nuansa pink nude dan broken white mewarnai prosesi tersebut.
Pada kesempatan itu, Pangeran Reza Pahlavi dan keluarganya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua sahabat dan rekan yang telah mengirimkan pesan kebahagiaan dan kebaikan dari Iran maupun dari seluruh dunia.
"Pasangan muda ini juga mengungkapkan penghargaan yang mendalam kepada rekan-rekan sebangsa di Iran dan semua sahabat tercinta di berbagai belahan dunia," tulis postingan tersebut.
Siapa Pangeran Reza Pahlavi?

(Reza Pahlevi dan Istrinya. Dok : IG The Royal Family Iran)
Biodata
Nama : Reza Pahlavi
Lahir : Teheran, Iran 31 Oktober 1960
Kedudukan : Pewaris mendiang Mohammad Reza Shah dari Iran dan Permaisuri Farah Pahlavi dari Iran.
Sepak terjang : Reza Pahlavi secara resmi diangkat menjadi Putra Mahkota pada tahun 1967 pada saat penobatan ayahnya.
Pendidikan : Pada tahun 1978, pada usia 17 tahun, ia meninggalkan Iran untuk mengikuti pelatihan jet tempur.
Lembaga Pendidikan : Angkatan Udara Amerika Serikat di Pangkalan Angkatan Udara Reese di Lubbock, Texas.

(Hiburan Pernikahan berupa penampilan alat musik biola. Foto: IG The Royal Family Iran)
Nama Reza Pahlavi yang dijuluki “Putra Mahkota Iran” menjadi sorotan dunia. Putra Shah terakhir Iran yang diasingkan kini mengklaim sebagai opsi pemimpin sementara untuk mengambil alih pemerintahan Iran. Namun, Reza Pahlavi masih meminta dukungan penuh Barat atas pergantian rezim tersebut.
Reza Pahlavi yang mendapat “Putra Mahkota Iran,” dari para pendukungnya itu tengah berupaya dan mencari perhatian dari masyarakat internasional untuk membantu rakyat Iran menggulingkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
"Saya di sini hari ini untuk menyerahkan diri kepada rekan-rekan senegara saya untuk memimpin mereka di jalan perdamaian ini. Kami adalah orang-orang yang bangga, tua, dan tangguh... Inilah momen kita. Saya bersama Anda. Mari kita bangun Iran baru ini bersama-sama," kata Pahlavi dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Politico.
Reza Pahlavi menawarkan amnesti kepada mereka yang berada di bawah kepemimpinan penguasa saat ini, yang membelot dan membantu menjatuhkannya.
(Rani Hardjanti)