Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Cara Sederhana Jaga Kesehatan Balita, Sepele tapi Penting!

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Senin, 02 Juni 2025 |07:56 WIB
5 Cara Sederhana Jaga Kesehatan Balita, Sepele tapi Penting!
5 Cara Sederhana Jaga Kesehatan Balita, Sepele tapi Penting! (Foto: Freepik)
A
A
A

CARA menjaga kesehatan Balita bukan cuma soal imunisasi atau cek rutin ke dokter. Ada hal-hal kecil yang kelihatannya sepele, tapi justru sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Berikut 5 tips sederhana menjaga kesehatan Balita yang dikutip dari laman Kemenkes, Senin (2/6/2025).

1. Cuci Tangan Sebelum Menyusui dan Memberi Makan

Sederhana tapi menurut jurnal The Lancet Global Health (2021), praktik mencuci tangan ibu dengan sabun sebelum menyentuh makanan balita dapat menurunkan risiko diare hingga 40%.

Diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Padahal, langkah preventifnya semudah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik.

Balita

2. Jaga Kebersihan Mainan Anak

Mainan sering masuk ke mulut balita. Penelitian dari Pediatrics (2019) menunjukkan bahwa permukaan mainan bisa menjadi sarang bakteri dan virus, termasuk norovirus dan rotavirus.

Sterilisasi rutin—cukup dengan air sabun hangat atau disinfektan ramah anak—dapat mencegah infeksi saluran cerna dan pernapasan.

mainan anak (Freepik)

 

3. Tidur Cukup dan Teratur

Tidur bukan hanya waktu istirahat, tapi juga saat tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dan memperkuat imunitas. Studi dari Sleep Medicine Reviews (2020) menyebutkan balita yang tidur kurang dari 10 jam per hari lebih rentan mengalami gangguan perilaku dan penurunan daya tahan tubuh.

Tipsnya: buat rutinitas tidur yang konsisten, hindari layar gadget satu jam sebelum tidur, dan ciptakan suasana kamar yang tenang.

Anak tidur. (Foto: Javi Indy/Freepik)

4. Tidak Memaksa Anak Makan

Si kecil susah makan? Jangan langsung dipaksa. Ternyata, memaksa anak makan justru bisa menurunkan nafsu makan dan berdampak jangka panjang terhadap kebiasaan makan yang tidak sehat.

Jurnal Appetite (2021) menegaskan bahwa “responsive feeding” alias memberi makan sesuai sinyal lapar dan kenyang anak, lebih efektif mendukung pertumbuhan ideal.

Anak Makan Sayur

5. Eksposur Sinar Matahari Pagi

Vitamin D penting untuk pertumbuhan tulang dan sistem imun balita. Sinar matahari pagi (sebelum jam 9) membantu tubuh memproduksi vitamin D alami.

Penelitian dari Journal of Pediatric Endocrinology (2018) menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang terpapar sinar matahari berisiko mengalami defisiensi vitamin D dan gangguan pertumbuhan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement