JAKARTA - Ajang Grand Final MasterChef Indonesia Season 12 yang tayang pada Minggu, 11 Mei 2025, bukan hanya dipenuhi oleh ketegangan, tetapi juga oleh tumpahan semangat dan keceriaan dari para peserta yang telah tereliminasi.
Dalam babak yang bertajuk Ultimate Round Challenge, dua finalis yakni Fajar dan Hovit, bertarung habis-habisan. Namun di balik keseriusan kompetisi, ada momen seru yang tak kalah mencuri perhatian, adu yel-yel dari para pendukung mereka di galeri!
Dari awal tantangan dimulai, galeri MasterChef Indonesia langsung berubah menjadi arena sorak-sorai, dengan para alumni yang kembali hadir untuk menyemangati sahabat-sahabat mereka yang kini berjuang di babak puncak.
Salah satu momen yang mencuri perhatian datang dari Tiara, yang dikenal dengan suara lantangnya. Saat tim Hovit mulai sibuk di dapur, Tiara berteriak dari galeri, "Mau lawan Fajar? Jangan ya dek yaaa!".
Teriakan penuh percaya diri itu sontak disambut gelak tawa dan sorakan dari para pendukung Fajar. Ucapan itu langsung viral di media sosial dan jadi bahan candaan sepanjang acara.
Tak mau kalah, Vinz, salah satu pendukung setia Hovit, memberikan seruan yang tak kalah tajam dan menyentil. Dengan suara lantang dan penuh gaya, Vinz meneriakkan: "Nggak perlu banyak gaya, yang penting juara!".
Sindiran halus sekaligus penyemangat yang langsung membuat para pendukung Hovit bersorak ramai.
Namun, momen yang benar-benar mengejutkan adalah saat Sanggar, peserta dengan suara paling menggelegar, tiba-tiba berteriak, "Masih bersama Fajar!!".
Saking kerasnya suara Sanggar, seluruh galeri terdiam sejenak, bahkan beberapa peserta sempat menoleh karena kaget. Suaranya menggema seperti komentator sepak bola, dan tentu saja hal ini jadi hiburan tersendiri di tengah ketegangan memasak.
Tak ingin kalah gaya, suporter Hovit pun kompak menyanyikan yel-yel bernuansa stadion bola: "Glory, glory Putu Hovit!", sebuah paduan antara semangat dan kreativitas yang membuat suasana Grand Final benar-benar hidup. Seolah-olah galeri MasterChef berubah jadi tribun penonton pertandingan besar.
Meski fokus mereka sepenuhnya ada di bench, Fajar dan Hovit mengakui bahwa teriakan-teriakan dari pendukung mereka memberikan suntikan semangat ekstra yang tidak terduga.
Fajar, yang dikenal kalem tapi konsisten, memberikan komentar usai sesi memasak. "Lucu sih, jadi sebenarnya aku ketawain aja, tapi di dalam hati lumayan tersupport sih emosionalku."
Fajar mengakui bahwa dukungan emosional dari para peserta yang dulu menjadi rivalnya, justru kini menjadi kekuatan tambahan yang membuatnya lebih percaya diri dan tenang saat menjalani tantangan krusial ini.
Sementara itu, Hovit, dengan senyum lebarnya, mengungkapkan perasaan yang sama: "Disaat masak teman-temen pendukung aku memberikan yel-yel, wah aku merasa seneng banget nih. Karena apa? Semangatku tumbuh lagi nihh saat masak. Jadi makasih yah temen-temen."
Baginya, dukungan itu seperti pengingat bahwa ia tidak sendirian dalam perjuangannya. Bahkan di tengah tekanan Grand Final, kehadiran teman-temannya memberi rasa nyaman dan mendorongnya untuk tampil maksimal.
Yel-yel dan dukungan yang diberikan oleh para alumni MasterChef bukan hanya bentuk hiburan semata. Itu adalah simbol dari persahabatan, sportivitas, dan semangat kebersamaan yang terjalin sepanjang musim.
Meskipun semua peserta pada dasarnya adalah pesaing, namun begitu mereka keluar dari kompetisi, yang tersisa adalah hubungan erat dan saling dukung.
Ronde Ultimate Round Challenge menjadi salah satu babak paling memorable dalam sejarah MasterChef Indonesia. Bukan hanya karena tantangan masaknya yang berat, tetapi karena semangat luar biasa dari para alumni yang bersorak dari galeri.
Teriakan, yel-yel, dan lelucon yang dilontarkan membuat suasana menjadi lebih ringan dan penuh warna. Bagi Fajar dan Hovit, itu bukan sekadar sorakan. Itu adalah bahan bakar emosional, energi tak terlihat yang menemani setiap potongan bahan dan setiap sentuhan plating.
Kini, perjuangan mereka akan memasuki babak akhir. Siapa yang akan jadi juara? Kita belum tahu. Tapi satu hal yang pasti, semangat, persahabatan, dan kegembiraan di galeri akan terus dikenang sebagai bagian paling indah dari Grand Final MasterChef Indonesia Season 12.
(Kemas Irawan Nurrachman)