JAKARTA - Budi Gunadi Sadikin kembali terpilih menjadi Menteri Kesehatan di Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran. Dengan begitu, dia kembali terpilih untuk kedua kalinya. Usai kembali terpilih jadi Menteri Kesehatan, Budi Sadikin lantas mengungkapkan sejumlah tugas yang dititipkan Presiden RI Prabowo kepadanya.
Setidaknya, ada 4 tugas utama di bidang kesehatan yang dititipkan Prabowo kepada Budi Gunadi Sadikin. Mulai dari skrining kesehatan, program pembangunan rumah sakit, penanganan kasus tuberkulosis (TBC), hingga peningkatan jumlah dokter spesialis.
Budi menjelaskan, program skrining kesehatan merupakan salah satu langkah pencegahan terhadap sejumlah risiko penyakit yang kerap dijumpai di kalangan masyarakat Indonesia.
“Nomor satu, itu skrining untuk masyarakat semua siklus hidup. yang penting lingkungan kita tetap sehat. Bukan hanya mengobati orang sakit. Jadi tindakan promotif preventif itu jauh lebih penting dibandingkan mengobati,” ujar Budi, saat ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin, (21/10/2024).
Di poin ini, Budi juga akan gencar mendorong kompetensi dan kesejahteraan para tenaga kesehatan. Bukan hanya kalangan dokter di rumah sakit, namun juga kalangan bidan hingga perawat.
“Kita harus mengurus petugas posyandu bukan hanya mengurus rumah sakit rumah sakit saja. Semua tenaga kesehatan, bidan, perawat, dokter-dokter umum yg di puskesmas harus mendapat perhatian yang lebih banyak, bukan hanya memberikan perhatian di dokter-dokter rumah sakit saja,” tuturnya.
“Mereka yang tugasnya menjaga agar tetap sehat. dan salah satu programnya adalah skrining. Karena mesti diperiksa rutin medical check up supaya jangan sampai sakit. Nah, itu beliau yg ingin lakukan untuk selruuh masyarakat Indonesia,” sambungnya.
Di era Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi), Budi menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan (Menkes). Budi adalah sosok yang dikenal ikut andil dalam proses berburu vaksin Covid-19 untuk Indonesia.
Sebelum terpilih menjadi Menkes, Budi merupakan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mendampingi Menteri Erick Thohir mengembangkan ratusan perusahaan pelat merah. Pria kelahiran 8 Juli 1964 itu sebelumnya pernah menjabat Direktur Utama (Dirut) Inalum hingga Dirut Bank Mandiri.
Budi adalah lulusan sarjana dari Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bidang Fisika Nuklir pada 1988. Setelah itu, dirinya juga menempuh sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada 2004.
Dia juga mengikuti berbagai program seperti 'Strategic Thinking and Management for Competitive Advantage Program’ dari Wharton University of Pennsylvania pada 2008, dan berbagai program lainnya hingga ‘Executive Education Risk Management in Banking’ dari INSEAD pada 2012.
Karier Budi dimulai pada 1988, dengan menjadi Staff Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang. Kemudian dipindah ke IBM Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration and Professional Services Manager.
(Qur'anul Hidayat)