10 HAL wajib diperhatikan saat pertama kali ke Jepang berikut ini perlu diketahui traveler. Tak dipungkiri jika Jepang menjadi salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi tata krama.
Peraturan yang tidak tertulis juga menjadi hal yang diperhatikan. Maka dari itu, perhatikan beberapa kebiasaan yang dilakukan oleh penduduk di sana.
Jika bepergian ke Jepang untuk pertama kali, Anda mungkin menghadapi beberapa hambatan seperti kendala bahasa, transportasi, dan perbedaan budaya yang bisa menyebabkan kesalahan sebagai wisatawan.
Namun jangan terlalu risau, karena kesalahan umumnya tidak akan menggagalkan perjalanan Anda. Mulailah mempelajari beberapa hal mengenai Jepang, dan Anda akan menjadi terbiasa.
Anda wajib mengetahui beberapa hal yang mungkin menjadi kesalahan umum di Jepang, dan cara untuk menghindarinya agar perjalanan menjadi lebih lancar. Berikut 10 hal wajib diperhatikan saat pertama kali ke Jepang, sebagaimana mengutip Tokyo Cheapo.
Kesalahpahaman umum adalah membungkuk dengan tangan saling menempel, seperti di Thailand. Di Jepang, tangan harus diletakkan di samping dan membungkuk tidak boleh terlalu rendah.
Sebagai turis, Anda tidak perlu membungkuk dari pinggang. Tindakan ini hanya dilakukan untuk meminta maaf atau menghormati orang dengan otoritas tinggi, seperti dalam konteks agama atau saat bertemu Kaisar. Untuk situasi kasual, jaga busur pada sudut sekitar 15 derajat, dan sedikit lebih dalam untuk situasi formal.
(Foto: Pexels/Aleksandar Pasaric)
Hal yang sama berlaku untuk ramen dan teppanyaki. Sederhanakan, dan belanjakan uang Anda untuk hal lain, seperti mengunjungi Restoran Samurai.
Staf sering mengejar pelanggan untuk mengembalikan uang kembalian, menganggapnya mungkin ditinggalkan secara tidak sengaja, mirip dengan sistem tip di Jepang sebagai 'biaya masuk'.
Biaya masuk yang disebut otoshi, biasanya 500 yen per orang, sering ditemukan di izakaya atau restoran mewah dan termasuk hidangan pembuka. Anda bisa menyisihkan jika tidak ingin memakan hidangan tersebut. Anda harus membayarnya, terlepas dari keadaan. Jika biaya tambahan ini mengejutkan, anggap saja sebagai tip.
Saat itu sangat stres, bahkan kereta cepat tidak membantu karena aturan bagasi Shinkansen. Jepang menawarkan loker dan fasilitas penyimpanan, serta layanan pengiriman barang bawaan. Jadi, bepergianlah dengan cerdas dan ringan.
Tren saat ini sering dipicu oleh tayangan televisi atau perbincangan di media sosial. Kami sarankan menunggu hingga demam mereda. Namun, ada tempat wisata pribadi yang mungkin perlu reservasi.
Objek wisata seperti Shibuya Sky dan Tokyo Skytree serta restoran dan kafe bertema biasanya memerlukan reservasi. Jangan lewatkan pameran seni teamLab Planets dan taman hiburan.
(Foto: Pexels/Satoshi Hirayama)
Banyak tempat penyewaan dapat mengurus pekerjaan itu untuk Anda, sehingga Anda bisa berjalan-jalan tanpa khawatir menyinggung siapa pun.
Umumnya, saat berada di kereta api tidak umum orang menerima panggilan telepon atau makan makanan dari swalayan.
Sebaiknya, hindari sikap yang terlalu keras atau mencolok. Tetap bersikap sopan di alam atau kuil, dan patuhi semua aturan, sekecil apa pun.
Menara Tokyo, berwarna jingga terang dan terletak di distrik Shiba-Koen, Minato, adalah penghormatan terhadap Menara Eiffel. Bangunan setinggi 332,9 meter ini memiliki dua observatorium, pada ketinggian 150 meter dan 250 meter.
Pesan tiket terlebih dahulu untuk mengunjungi Tokyo Skytree, menara setinggi 634 meter dan salah satu yang tertinggi di dunia. Menara ini berada di Distrik Sumida, dekat Kuil Sensōji di Asakusa.
(Foto: Pixabay)
Tepatnya di dekat pantai Pasifik di pusat Pulau Honshu, atau di barat daya Tokyo. Mencapai gunung ini dari Tokyo cukup mudah. Dari Stasiun Shinjuku Anda hanya butuh menempuh perjalanan sekitar 2 jam, tergantung kawasan yang ingin dikunjungi.
Menggunakan bus juga bisa demi menghemat uang. Ini juga merupakan kesempatan bagi Anda menjelajahi tempat wisata indah di kawasan Gunung Fuji, seperti Hakone dan Danau Kawaguchiko.
(Rizka Diputra)