DERETAN negara yang pakai bahasa Jawa sehari-hari akan dibahas dalam artikel ini. Hal tersebut menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia tak hanya hidup di nusantara.
Bahasa ini sudah menyebar ke berbagai negara berkat sejarah panjang kolonialisme dan migrasi. Beberapa negara bahkan memiliki komunitas keturunan Jawa yang secara aktif mempertahankan bahasa dan budaya leluhur mereka.
Bahasa Jawa terus digunakan dalam kehidupan sehari-hari meski mereka hidup dan menetap di negeri asing. Lalu negara mana saja yang warganya menggunakan bahasa Jawa? Berikut ulasan Okezone.
Suriname, negara kecil di Amerika Selatan, menjadi rumah bagi sekitar 15 persen populasi keturunan Jawa. Mereka adalah keturunan buruh kontrak yang dibawa Belanda dari Pulau Jawa sepanjang tahun 1890-1939.
Walaupun bahasa Belanda merupakan bahasa resmi di Suriname, namun komunitas warga keturunan Jawa di sana masih aktif menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian mereka.
Dalam perkembangannya, bahasa Jawa di Suriname mengalami percampuran dengan bahasa Belanda dan bahasa lokal Sranantongo. Sehingga jika didengarkan, dialek mereka berbeda dengan masyarakat Jawa di Indonesia.
Negara yang pakai bahasa Jawa sehari-hari berikutnya adalah Singapura. Ada sekitar 35.500 orang yang masih melestarikan penggunaan bahasa Jawa di Negeri Patung Singa tersebut.
Mereka adalah komunitas/keluarga keturunan Jawa di Singapura. Walaupun jumlahnya kecil, namun mereka masih mempertahankan bahasa leluhur, selain menggunakan bahasa Inggris dan Melayu.
Malaysia, terutama di wilayah Johor, Selangor, dan Perak, memiliki komunitas keturunan Jawa yang menetap sejak masa kolonial. Mereka bermigrasi ke Malaysia untuk bekerja di sektor perkebunan.
Hingga kini, beberapa komunitas keturunan Jawa ini masih menggunakan bahasa Jawa dalam pergaulan sehari-hari, terutama di kawasan Parit Jawa, Johor, yang merupakan pusat komunitas Jawa di Malaysia.
Negara yang pakai bahasa Jawa sehari-hari selanjutnya adalah Belanda. Negara yang sempat menduduki Indonesia tersebut, memiliki komunitas keturunan Jawa.
Komunitas tersebut terbentuk setelah Perang Dunia II dan masa kemerdekaan Indonesia. Walau bahasa Belanda mendominasi, namun komunitas Jawa di Belanda tetap melestarikan bahasa dan budaya mereka.
Di Belanda, Universitas Leiden bahkan menjadi pusat akademik yang mendalami bahasa dan budaya Jawa, dengan program studi khusus serta koleksi manuskrip kuno yang masih terawat.
Kaledonia Baru, wilayah persemakmuran Prancis di Pasifik, menjadi rumah bagi sekitar 4.000 keturunan Jawa. Mereka adalah keturunan buruh migran sektor pertanian dan pertambangan yang dibawa Prancis pada akhir abad ke-19.
Meski bahasa Prancis menjadi bahasa utama di wilayah ini, namun komunitas Jawa di sini masih menggunakan bahasa Jawa. Selain itu, mereka juga aktif melestarikan budaya Jawa melalui organisasi.
Perhimpunan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK) merupakan salah satu organisasi yang berperan penting dalam mempromosikan budaya Jawa di Kaledonia.
Demikian 5 Negara yang Pakai Bahasa Jawa sehari-hari.*
(Siska Maria Eviline)