SPRINKLE Pool milik Museum Es Krim di New York, Amerika Serikat dilaporkan telah menyebabkan banyak pengunjung cedera. Kondisi itu membuat salah satu pengunjung melayangkan gugatan terhadap pihak pengelola tempat wisata itu.
Melansir New York Post, seorang pria mengalami cedera serius pada pergelangan kakinya usai mencoba berenang di Sprinkle Pool pada Maret lalu saat mengunjungi objek wisata SoHo bersama putrinya.
Pria bernama Jeremy itu harus melakukan pembedahan dan pemasangan perangkat keras internal akibat kecelakaan itu.
Desain kolam tersebut dinilai sangat buruk dan tidak terlihat seperti yang diunggah di media sosial.
"Tren yang diunggah pada media sosial mendorong pengunjung untuk menyelam ke dalam kolam," bunyi gugatan tersebut, yang diajukan pada Rabu lalu di Mahkamah Agung Manhattan.
(Foto: TikTok/@nata1ies.spamm)
Pengacara Jeremy, Daniel Perrone mengklaim kolam bermain tersebut memang beresiko menimbulkan cedera bagi masyarakat awam. Sayangnya, mereka menilai pengelola Sprinkle Pool tidak bekerja lebih keras untuk mencegah hal-hal berbahaya terjadi kepada para pengunjung.
Korban yang disebabkan oleh wahana tersebut bukan hanya Jeremy saja, namun beberapa pengunjung lain membagikan pengalaman buruk mereka di media sosial terkait kolam itu.
Dalam video TikTok yang ditonton tiga juta kali, Carlie Noelle melompat dari salah satu papan loncat mini di kolam renang tersebut, tetapi mendarat dengan menyakitkan pada tulang ekornya di tengah guyuran air.
Sebuah komentar pun muncul; "Anda adalah korban keempat dari sprinkle pool yang saya temukan," bunyi komentar itu.
Pengguna TikTok lain, dengan nama Linkorix, membagikan pengalaman mengerikannya dengan mengatakan bahwa melompat ke kolam air yang menipu menyebabkan kakinya terkilir.
Sedangkan dalam unggahan video yang telah ditonton sebanyak 11,3 juta, menampilkan tiga gadis remaja jatuh ke kolam air mancur, salah satu dari mereka meringis dan memegangi pergelangan kakinya yang diduga salah tumpuan.
(Foto: TikTok/@link0rix/)
"Jeremy menderita cedera pribadi yang parah dan permanen. Saat ia melompat ke kolam renang dengan cara yang diiklankan, didorong, dipasarkan, dan dipromosikan oleh museum," tambah isi gugatan itu.
Sementara Museum Es Krim menolak memberi komentar. Namun sumber terpercaya mengatakan bahwa pihak pengelola museum mengklaim sudah memberi banyak peringatan kepada pengunjung dan para tamu harus menandatangani pernyataan sebelum masuk.
Meski demikian, masih banyak pengunjung mengaku tidak melihat adanya tanda peringatan apapun sebagaimana klaim tersebut.
(Rizka Diputra)