Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tensi dengan Lebanon Memanas, Maskapai Internasional Jauhi Langit Israel

Rizka Diputra , Jurnalis-Jum'at, 02 Agustus 2024 |14:30 WIB
Tensi dengan Lebanon Memanas, Maskapai Internasional Jauhi Langit Israel
Pesawat United Airlines (Foto: Pexels)
A
A
A

MASKAPAI penerbangan internasional ramai-ramai membatalkan penerbangan mereka ke Israel pada Rabu, 31 Juli 2024 sebagai tanggapan atas memanasnya situasi Israel dan Lebanon.

Tel Aviv bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan dari kelompok Hizbullah menyusul pembunuhan salah satu pemimpin militer utamanya di Beirut.

Melansir Anadolu, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa maskapai Amerika Seikat, United Airlines dan Delta Air Lines memutuskan menjauhi langit Israel sementara waktu menyusul aksi pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr pada Selasa lalu.

Harian Yedioth Ahronoth Israel juga mengonfirmasi bahwa maskapai asal Inggri, British Airways telah mengumumkan penangguhan penerbangannya ke Israel.

“United Airlines, yang mengoperasikan 14 penerbangan mingguan ke Tel Aviv, memberi tahu pelanggan tentang pembatalan penerbangan dalam beberapa hari mendatang,” demikian lapor surat kabar itu.

6 Fakta Menarik Lebanon

“Delta membatalkan penerbangan hari Rabu dan Kamis dari New York,” tambahnya.

Surat kabar tersebut mencatat bahwa British Airways juga mengumumkan pembatalan, meskipun tidak jelas apakah pembatalan tersebut akan dilakukan dalam 24 atau 48 jam ke depan.

Senin awal pekan ini, Austrian Airlines dan Lufthansa Jerman juga menangguhkan penerbangan ke dan dari Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

Pada April lalu, Israel menutup wilayah udaranya selama tujuh jam karena serangan pesawat tak berawak dan rudal besar-besaran oleh Iran, yang merupakan pembalasan atas serangan udara Israel terhadap kedutaan Teheran di Damaskus. Serangan itu menewaskan 16 orang, termasuk seorang perwira senior Pasukan Quds Iran.

 

Ketegangan keamanan di Israel meningkat setelah Tel Aviv mengumumkan pembunuhan Fuad Shukr (63), dalam serangan udara terhadap sebuah gedung di Beirut selatan pada Selasa malam. Hizbullah kemudian mengonfirmasi pembunuhan Shukr pada Rabu malam.

Beberapa jam kemudian, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan bahwa Tel Aviv membunuh kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh, dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di Teheran. Haniyeh tiba di ibu kota Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah baku tembak lintas batas selama berbulan-bulan.

Peningkatan ini terjadi di tengah serangan gencar Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.400 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan Hamas.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement