Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sandiaga Uno Ungkap Satu Kekurangan Pariwisata Malang Raya, Apa Itu?

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 28 Juli 2024 |21:58 WIB
Sandiaga Uno Ungkap Satu Kekurangan Pariwisata Malang Raya, Apa Itu?
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno (Foto: Avirista Midaada/Okezone.com)
A
A
A

SELAMA kunjungannya ke Malang, Jawa Timur, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno begitu terkesan akan potensi pariwisata daerah itu.

Namun, Sandi menyoroti masih minimnya lama tinggal wisatawan di Malang. Sejauh ini, lama tinggal wisatawan menginap di Kota Malang rata-rata berada di angka dua hari.

Hal ini menurut Sandi masih kurang, sehingga perlu ditambah lama waktu tinggal wisatawan baik domestik dan mancanegara, salah satunya dengan penyelenggaraan event wisata, tingkat nasional hingga internasional.

"Mungkin untuk lama tinggal wisatawan itu saya kira perlu diciptakan event-event, termasuk event sport tourism," ujarnya saat ditemui awak media di Malang, Minggu (28/7/2024).

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno(Foto: Avirista Midaada/Okezone.com)

Mantan Ketua Kadin itu menerangkan, jika di daerah lain seperti Yogyakarta, Bali, Yogyakarta, hingga Jember di Jawa Timur sudah punya event wisata unggulan bertingkat internasional, maka Malang Raya perlu bersinergi untuk menciptakannya. 

Ia pun menyarankan, agar Malang Raya dalam hal ini Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang, berkolaborasi membuat event internasional olahraga.

"Malang sangat nyaman dan bisa menggagas marathon tercepat. Mungkin mulai Kota Batu melintasi Kota Malang dan finish di Kabupaten Malang misalnya. Jadi Malang Raya itu berkolaborasi, karena jalurnya menurun. Jadi kita bisa mencapai hasil terbaik kita di lomba marathon atau sepeda," jelasnya.

 

"Karena di Jawa Timur event berkelas internasional sudah ada di Jember, maka Malang harus ada baik olahraga, seni, musim, film, atau sub-sektor lain," imbuhnya.

Di sisi lain, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Soebekti mengakui minimnya event berskala internasional yang membuat lama tinggal wisatawan di Malang jadi terbatas. Selama ini diakuinya, baik wisatawan domestik dan mancanegara hanya tinggal di Kota Malang rata-rata maksimal dua hari.

"Ya karena itu bisanya membutuhkan wisatawan Ada apa di Malang, (lama tinggal di Kota Malang) ini masih dua hari, yang sering utamanya di Bromo, nginap, satu harinya di Malang," ucap Agoes.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement