MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memastikan pemerintah telah membentuk satgas khusus dalam mengatasi mahalnya harga tiket pesawat domestik di Tanah Air.
Mahalnya harga tiket pesawat domestik di Indonesia secara tidak langsung bisa memengaruhi kemajuan pariwisata di Tanah Air.
Seperti diketahui, belakangan ini ramai soal isu terkait harga tiket pesawat domestik lebih mahal daripada harga tiket pesawat ke luar negeri atau internasional. Bahkan, harga tiket pesawat di Indonesia menjadi yang termahal kedua di dunia, setelah Brazil di urutan pertama.
“Mahalnya harga tiket pesawat domestik tentunya membawa dampak pada sektor pariwisata. Oleh karena itu, pemerintah segera membentuk satuan tugas khusus,” kata Sandi mengutip akun Instagram-nya, @sandiuno.
Dirinya juga memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi harga tiket pesawat di Tanah Air yang mahal, terutama rute domestik.
“Kami telah melakukan koordinasi yang menghasilkan beberapa langkah untuk mengatasi harga tiket pesawat, terutama rute domestik yang mahal,” ungkapnya.
“Langkah-langkah ini tengah dikaji oleh sejumlah kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kemenparekraf, Kemenhub, Kemenko Perekonomian, Kemenkomarves, serta kementerian atau lembaga terkait lainnya untuk membuat komponen lebih efisien sehingga harga tiket pesawat bisa kembali turun dan terjangkau,” tutupnya.
Sebelumnya, Sandi berharap harga tiket pesawat sudah turun sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir. Karena itu ia mengklaim Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat sudah bekerja.
“Satgas sudah mulai bekerja dan nanti akan disampaikan pada Agustus hasil kerja bulan pertama,” ujar Sandi di sela kunjungan ke Desa Wisata Jatimulyo, Kulonprogo dalam rangkaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Jumat, 19 Juli 2024.
Satgas ini kata Sandi telah melaksanakan beberapa kegiatan. Mulai membedah harga avtur, berbagai jenis pajak dan bea yang selama ini dibebankan pada industri penerbangan termasuk biaya perawatan pesawat.
(Rizka Diputra)