Swedia Obral Tanah Rp1.500 per Meter demi Gaet Pendatang, Tertarik?
SEBUAH kota di Swedia menarik perhatian publik setelah kabar tentang kota tersebut yang menjual tanah dengan harga hanya satu krona per meter persegi, atau setara Rp1.500-an. Kampanye ini sudah dimulai sejak tiga bulan lalu dan sudah terjual sekitar 3 bidang tanah.
Mengutip KOHA, kota yang menjalankan program obral tanah ini adalah Kota Goetene, Swedia. Program ini dilaporkan bertujuan untuk upaya peningkatan jumlah penduduk di wilayah tersebut.
Kota Goetene yang hanya dihuni setidaknya 5.000 jiwa kini terus berusaha keras untuk menangani masalah turunnya angka kelahiran.
Untuk kampanye ini, pemerintah setempat tidak menjelaskan secara rinci apakah syaratnya harus tinggal di Swedia atau memiliki kewarganegaraan Swedia untuk berpartisipasi membeli tanah itu.
Namun, program ini diduga hanya untuk mereka yang secara sah tinggal di Swedia dan harus membangun unit hunian di atas tanah yang dibeli dalam waktu dua tahun. Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi, tanah itu akan dikembalikan ke kota.
"Sungguh luar biasa jika orang-orang dari luar negeri juga tertarik membeli tanah di sini," ujar Wali Kota Goetene, Johan Mansson.
"Membangun sebuah rumah membutuhkan biaya yang besar dan biaya tanah bukanlah segalanya, tetapi merupakan bagian penting darinya," imbuhnya kepada The Local.
Goetene merupakan destinasi populer di kalangan wisatawan dari Swedia dan sekitarnya. Kota ini terkenal dengan gereja Romawi 'Husaby', air terjun 'Martorpsfallet', dan habitat satwa liar 'Osterplana Hed och Vall'. Goetene sudah melangsungkan kampanye ini selama tiga bulan dan sudah sekitar tiga bidang yang berhasil terjual.
Kampanye ini akan berlangsung di Goetene hingga tahun depan. Kota ini bukan satu-satunya kota di Swedia yang menjual tanah dengan harga yang sangat murah.
Salah satunya adalah Kota Hylte di bagian selatan Swedia juga melangsungkan kampanye ini pada awal tahun ini. Kota tersebut sudah menjual 54 bidang tanah dengan harga 8 krona per meter perseginya.
"Jika kesempatan ini memungkinkan sebuah keluarga berani membangun rumah di sini meskipun situasi ekonomi saat ini sedang buruk, itu akan menjadi hal yang fantastis. Beberapa dari tanah ini telah dijual selama bertahun-tahun, beberapa selama puluhan tahun, karena tanah-tanah ini kurang lebih telah dilupakan",
tandasnya.
Mansson juga menambahkan bahwa hal tersebut mungkin tidak akan berlanjut setelah periode itu lantaran kemungkinan besar perekonomian akan kembali stabil dan normal.
(Rizka Diputra)
