ILUSTRATOR Indonesia memang semakin beragam dan memiliki keahlian masing-masing. Ilustrator memang kerap digunakan pada berbagai media, mulai buku hingga animasi.
Nah, salah satu ilustrator Indonesia adalah Ykha Amelz yang membawa nuansa segar di industri seni Indonesia. Ykha Amelz sendiri seorang ilustrator yang sudah berkarier sejak tahun 2008. Ia mengatakan sebagai seorang seniman wanita ia mengaku mengalami beberapa tantangan, salah satunya dianggap bahwa seniman wanita harus membuat karya yang cantik dan feminin.
“Sekarang semua seniman dan ilustrator perempuan sudah berani berekspresi masing-masing, yang cantik ada, berani ada, warna warni ada, lucu ada, bold juga ada, jadi sudah tidak bisa diremehkan kekuatan ilustrator perempuan,” ujar Ykha Amelz saat ditemui MNC Portal di acara Anniversary Digimap ke-5, belum lama ini.
Selama ini, dia melihat perkembangan dunia ilustrator semakin besar. Ia merasakan betul awal berkarier ilustrator hanya untuk desain majalah dan buku, dan kerap dianggap elemen tambahan.
Namun kini banyak orang yang mengapresiasi karya seni sehingga banyak brand yang gandeng ilustrator. “Jadi menurut aku era untuk seni berkarya akan lebih cerah banget,” ucapnya.
Baru-baru ini ia juga digandeng Digimap untuk kolaborasi menghadirkan koleksi tas laptop dan iPad sleeve. Koleksi ini bertajuk "Cerita Tentang 5" yang memadukan antara seni dan teknologi, yang dibalut dengan lebih menyenangkan karena merupakan bentuk selebrasi perayaan ulang tahun.
Untuk itu, ia pun membawa beragam karakter berwarna-warni untuk menjadi bagian dari pesta meriah. Termasui karakter Babbot yang tak lepas dari ciri khasnya. “Karakter dan warnanya yang super colorful pokoknya temanya adalah selebrasi,” ucapnya.
Lewat kolaborasi ini juga membuktikan bahwa seniman wanita bisa mendapat apresiasi dan dilirik oleh industri. Terutama dari segi desain yang tak melulu maskulin atau feminin.
“Zaman sekarang tidak diharuskan feminin atau maskulin karena karya itu identitas masing-masing seniman. Jadi semua berhak dan akan dapat momen untuk highlight karya masing-masing,” pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)