MENGAPA susu evaporasi bisa beracun bagi manusia wajib untuk diketahui. Susu evaporasi sering kali dianggap sebagai alternatif untuk susu segar karena kepraktisannya dan daya tahannya yang lebih lama. Namun, di balik keunggulan tersebut, ada potensi bahaya yang perlu diwaspadai.
Penting bagi konsumen untuk memahami risiko yang mungkin timbul dari konsumsi susu evaporasi agar dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait asupan makanan. Susu evaporasi adalah produk susu yang telah melalui proses pengurangan kadar air hingga sekitar 60 persen, sehingga menghasilkan susu yang lebih kental dan memiliki masa simpan yang lebih lama.
Meskipun susu evaporasi memiliki banyak manfaat, seperti digunakan untuk memasak dan membuat kue, ada beberapa potensi risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Merangkum dari berbagai sumber pada Jumat (31/5/2024), inilah mengapa susu evaporasi bisa beracun bagi manusia.
Mengonsumsi susu evaporasi dapat berbahaya bagi orang yang menderita intoleransi laktosa atau alergi laktosa. Bagi penderita intoleransi laktosa, mengonsumsi susu evaporasi dapat menimbulkan gejala tidak nyaman seperti kembung, gas, diare, dan kram perut.

Intoleransi laktosa terjadi karena kekurangan enzim laktase, yang bertugas memecah laktosa dalam sistem pencernaan. Itulah mengapa susu evaporasi bisa beracun bagi manusia yang menderita intoleransi laktosa.
Penderita intoleransi laktosa mengalami kekurangan enzim laktase, yang diperlukan untuk mencerna laktosa, dan oleh karena itu mereka mungkin mengalami sakit perut, kembung, atau diare saat mengonsumsinya. Beberapa peneliti menyarankan bahwa orang dengan intoleransi laktosa mungkin dapat mentoleransi hingga 15 gram laktosa per hari, kira-kira jumlah yang terdapat dalam satu hingga dua cangkir atau sekitar 240–480 ml susu.
Para ahli merekomendasikan untuk menggunakan suplemen enzim laktase untuk membantu pencernaan bagi orang dengan intoleransi laktosa yang telah mengonsumsi susu evaporasi. Suplemen ini menyediakan enzim yang dibutuhkan untuk memecah laktosa, sehingga dapat membantu mengurangi reaksi pencernaan yang merugikan terkait kondisi intoleransi laktosa.
Selain intoleransi laktosa, orang dengan sensitivitas atau gangguan pencernaan lain seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS) mungkin juga dapat merasakan gejala ketika mengonsumsi makanan tinggi laktosa seperti susu evaporasi.
Penting untuk memperhatikan respons tubuh masing-masing dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengelola gejala dengan efektif, baik dalam memasukkan maupun mengecualikan produk susu tertentu dalam diet mereka.
Selain itu bagi orang yang tidak mengalami intoleransi laktosa atau masalah pencernaan lainnya, biasanya susu evaporasi dapat dicerna dengan baik. Namun, penting untuk memerhatikan tata cara penggunaan produk seperti menyimpan kaleng susu evaporasi dalam kulkas untuk mencegah kontaminasi mikroba dan perhatikan tanggal kedaluwarsa produk.
Di samping itu, utamakan untuk memilih produk yang bebas BPA dan hindari tambahan gula tinggi pada susu evaporasi.
(Leonardus Selwyn)