MIE sering kali menjadi makanan favorit banyak orang, terutama di Indonesia. Hidangan yang praktis, lezat, dan cepat saji ini memang menggoda. Namun, banyak yang merasa bersalah setelah menikmatinya karena dianggap kurang sehat.
Dokter sekaligus Influencer Kesehatan, dr. Tirta Mandira Hudhi memberikan pandangan menarik mengenai konsumsi mie dalam keseharian kita.
"Pada dasarnya mau mie mau nasi, itu adalah sumber energi dalam bentuk karbohidrat. Karbohidrat kalau tidak dipakai dan digunakan dalam tubuh akan disimpan, dan kalau kita mager maka karbo-karbo tersebut akan numpuk dan membebani kerja pankreas untuk menghasilkan insulin," ujar dr. Tirta.
Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa kunci dari pola makan sehat bukan hanya pada jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga bagaimana kita mengelola energi yang kita dapat dari makanan tersebut.
Jika kita mengonsumsi banyak karbohidrat dan tidak membakarnya melalui aktivitas fisik, maka tubuh kita akan menyimpannya sebagai lemak. Hal ini dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes.
"Kalo kalian terus-terusan kaya gitu akan terjadi yang namanya obesitas, dan mungkin kadar gula darah kalian akan meningkat. Jadi problematikanya adalah menyeimbangkan gaya hidup kalian, makanan kalian dengan kalori yang kuat," tutur dr. Tirta.
Dokter Tirta menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik. Dia juga mengatakan bahwa kita perlu berolahraga secara teratur untuk membakar kalori yang kita konsumsi.
Jika kita menikmati semangkuk mie yang lezat, maka kita juga perlu memastikan bahwa kita memiliki aktivitas fisik yang cukup untuk membakar kalori tersebut.
"Jadi pada dasarnya, kalau bisa olahraganya minimal 150 menit per minggu, sehingga kalian bisa makan enak dan hidupnya seimbang. Yang jadi masalah makan mie seperti ini tapi hidupnya mager, sehingga terjadilah obesitas. Jadi yang disalahkan jangan mie nya," tutur dr. Tirta.
(Leonardus Selwyn)