Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Satu Juta Lebih Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Negara Meruhi hingga 180 Triliun

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Minggu, 28 April 2024 |07:00 WIB
Satu Juta Lebih Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Negara Meruhi hingga 180 Triliun
Lebih dari satu juta orang berobat ke luar negeri. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

SATU juta lebih orang Indonesia berobat ke luar negeri. Hal ini menjadi salah satu sorotan utama Presiden Joko Widodo, karena merugikan negara. Ya, dengan memilih berobat ke luar negeri, kata Jokowi, negara merugi hingga Rp180 triliun.

Negara-negara yang menjadi tujuan berobat orang Indonesia sendiri antara lain Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Eropa, maupun Amerika Serikat. Ada beberapa faktor alasan orang Indonesia memilih berobat ke luar negeri, mulai dari kemampuan produksi bahan baku farmasi secara mandiri hingga ketidakpuasan terhadap pelayanan dokter maupun rumah sakit.

Faktor tersebut pun disadari oleh Presiden Direktur PT Bethsaida Hospital International M. Nawawi. Menurutnya, dengan melakukan aksi nyata seperti memperbaiki kualitas pelayanan rumah sakit, diharapkan dapat menarik minat orang Indonesia untuk berobat di dalam negeri saja.

Rumah Sakit

"Salah satu alasan orang berobat ke luar negeri adalah merasa pelayanan di rumah sakit Indonesia belum cukup canggih. Berangkat dari sana, Bethsaida Hospital Gading Serpong berevolusi menjadi rumah sakit bertaraf Internasional," tutur Nawawi, saat ditemui MNC Portal, belum lama ini.

Dia melanjutkan, perubahan besar-besaran itu mulai dari tampilan rumah sakit yang dibuat seperti hotel bintang lima hingga teknologi alat medis yang sudah diakui kualitasnya oleh dunia.

Salah satu alat medis yang dipasang adalah CT Scan Revolution Apex Elite 512 Slice yang mana menurut Praktisi Kesehatan dr Pitono Yap teknologi tersebut dapat menghadirkan gambaran organ tubuh dengan resolusi tinggi dengan detail terbaik.

"Penggunaan teknologi yang canggih tentu dapat menunjang kerja dokter supaya diagnosis lebih tepat," kata dr Pitono.

Tak hanya itu, ada juga teknologi Mobile X-Ray AMX Navigate yang memungkinkan diagnosis pasien dengan kondisi non-transportable atau pasien yang tidak dapat dipindahkan.

Di ruang operasi, ditambahkan alat C-Arm OEC Elite yang mana menurut dr Pitono itu dapat memberikan visualisasi akurat dan tepat pada berbagai prosedur medis, serta Cath Lab Allia IGS 520 with Autoright yang memiliki sistem yang canggih dengan AI untuk prosedur intervensi di berbagai bidang medis.

"Teknologi tersebut sekali lagi, dapat mengoptimalkan kualitas gambar secara otomatis dan mengurangi paparan radiasi bagi pasien," kata dr Pitono yang juga Direktur Bethsaida Hospital.

"Dengan pengadaan alat medis yang canggih, revitalisasi area pelayanan, pun penyempurnaan Center of Excellence, kami cukup yakin akan membantu pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan yang mumpuni, yang pada akhirnya membuat pasien Indonesia berobat di Indonesia saja," tutur.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement