BANYAK orang ingin sukses menjadi Agen BRILink. Namun, itu membutuhkan cara khusus agar bisa menggaet banyak konsumen. Langkah ini juga dilakukan oleh Agen BRILink Nurul Aini.
Nurul Aini bersama sang suami, Zaman Sari, sebelumnya menjalani bisnis kelontong sebelum menjadi Agen BRILink. Usahanya itu tidak dibangun dari nol, melainkan meneruskan dari sang orangtua Zaman yang memilih untuk pulang ke kampung halaman, Pekalongan.
“Ini awalnya punya mertua. Tokonya sudah ada sejak bapak kecil. Jadi, usianya ada kalau 40 tahun. Saya sama bapak menikahnya sudah 20 tahun,” tutur Nurul kepada Okezone.com di tokonya Warung Nurul, Jalan Media Massa, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta, belum lama ini.
Nurul mengatakan, tokonya tersebut berdiri di atas lahan yang mereka sewa.
“Ibaratnya, tanah ngontrak. Bangunan milik pribadi. Jadi, kami hanya sewa tanah saja. Namanya dapat rezeki di sini, kami jalani saja,” kata Nurul.
Memang belum banyak barang dagangan yang dijual ketika itu. Nurul menyebut, seperti minuman, rokok, dan camilan.
Namun seiring waktu berjalan, dia coba memberikan banyak pilihan dagangan. Tujuannya, agar pembeli bisa mendapatkan apa pun yang diinginkan.
“Sekarang tambah variasi, Kadang coba saja menambahi barang dagangan, alhamdulillah jalan. Saya suka ngetes selera pembeli,” ucapnya.
Selain aksesori, Nurul juga menjual parfum yang diracik sendiri.
“Parfumnya saya racik sendiri. Saya sediakan khusus bibit atau biangnya, tinggal kita mencampurkannya. Jadi, pembeli bisa memilih sesuai keinginan. Harganya juga lebih terjangkau dibandingkan dengan lainnya,” kata Nurul yang memilih menjual barang sesuai kantong pembeli.
Melihat tokonya ramai, Nurul memberanikan diri untuk menjadi Agen BRILink. Dia tertarik lantaran pernah memakai jasa BRILink orang lain ketika transfer uang.
“Saya awalnya punya pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat kunjungan ke bank, saya iseng tanya syarat menjadi Agen BRILink. Lantaran saya pernah punya pinjaman, jadi dimudahkan dalam prosesnya,” kata Nurul.
Nurul mengaku sangat terbantu ketika dapat KUR. Salah satunya, dia bisa punya modal tambahan untuk memperbanyak barang dagangan.
“Waktu itu, saya ambil Rp10 juta. Pembayarannya lancar dan tepat waktu. Dari situ, saya dipermudah menjadi Agen BRIlink,” katanya yang delapan tahun jadi Agen BRILink.
Setelah menjadi Agen BRILink, Nurul mengaku mendapatkan banyak manfaat. Omzetnya naik dan terus bertumbuh.

Nurul Aini rajin jemput bola menawari produk BRI ke konsumen. (Foto: Tuty Ocktaviany)
“Saya juga kelola uang dengan baik. Pendapatan BRILink tidak dicampur dengan uang dagangan. Untuk BRILink, saya juga tidak pernah menolak berapa pun konsumen mau transfer atau tarik tunai. Tapi kalau jumlahnya besar, saya minta konfirmasi dahulu,” katanya. Nurul tetap hati-hati dan selektif jika tidak mengenal baik konsumen.
Nurul berusaha mempelajari produk-produk dari BRI yang bisa ditawarkan ke konsumen. Sehingga lebih mudah memberikan pelayanan.
“Kalau ada orang belanja, saya suka tawari di sini bisa tranfer juga. Termasuk bayar cicilan dan lainnya. Kadang di Agen BRILink lain tidak bisa mengatasi, saya bisa. Mungkin dari situ, banyak orang yang tahu dan memilih pakai jasa BRILink saya,” kata Nurul yang mengaku harus jemput bola.
Ibu tiga anak ini bersyukur bisa menjadi Agen BRILink. Banyak manfaat yang dia rasakan selama ini.
“Bisa berubah total, ekonomi keluarga kami. Tidak menyangka saja. Kunci suksesnya, pelayanan ke konsumen harus baik dan terus berusaha,” ucapnya.
Agen BRILink Harus Jemput Bola
Langkah Nurul Aini menggaet konsumen dengan menjemput bola, menjadi salah satu kesuksesan dari Agen BRILink. Itu pula yang ditekankan oleh Pimpinan Cabang BRI KC Jakarta Otista R Mochamad Yogiprayogi kepada Okezone.com di kantornya, Jalan Otto Iskandardinata Nomor 77, Jakarta Timur, belum lama ini.

Pimpinan Cabang BRI KC Jakarta Otista R Mochamad Yogiprayogi. (Foto: Tuty Ocktaviany)
“Kami menekankan, Agen BRILink harus aktif juga. Jadi, jangan seperti berharap kayak outlet, terus tinggal orang datang. Harus jemput bola,” katanya.
Menurut Yogi, Agen BRILink punya peran yang sangat besar. Agen BRILink sebagai agen iklusi keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Kenapa agen BRILink, karena yang itu kami bilang masa depannya itu. Salah satu ujung tombaknya BRI,” ucapnya.
Dengan adanya Agen BRILink, kata dia, sekaligus membantu memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat. “Agen BRILink dekat dengan masyarakat. Hampir setiap RW, kayaknya ada Agen BRILink,” ucapnya.
Seperti diketahui, Agen BRILink merupakan perluasan layanan BRI. Di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah BRI, sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee, dikutip dari laman resmi Bank BRI.
Kehadiran agen BRILink di tengah masyarakat semakin meningkatkan inklusi keuangan BRI. Lokasi agen BRILink juga mudah dijangkau, sehingga masyarakat bisa mengakses layanan keuangan dari BRI tanpa perlu datang ke unit kerja BRI.
Terkait persyaratan menjadi agen BRILink, berikut panduannya:
1. Belum menjadi agen dari bank penyelenggara Laku Pandai
2. Memiliki surat keterangan legalitas usaha (sekurang-kurangnya dari perangkat desa) atau SK pengangkatan pegawai tetap atau SK pensiunan
3. Memiliki sumber penghasilan dari kegiatan usaha dan atau kegiatan tetap lainnya minimal dua tahun
4. Memiliki rekening simpanan berkartu di Bank BRI, menyetor uang jaminan sebesar Rp3 juta dan saldo tersebut diblokir selama menjadi agen
5. Memiliki rekening pinjaman di Bank BRI (tanpa harus menyetor uang jaminan) dengan kolektibilitas lancar selama enam bulan terakhir.
6. Pengajuan agen dapat berbentuk perseorangan atau instansi berbadan hukum.
Adapun proses menjadi agen BRILink, meliputi kelengkapan identitas, menjadi nasabah BRI, melengkapi surat izin usaha, pengisian formulir dan proses berkas di uker BRI. Selanjutnya, proses instalasi perangkat agen BRILink dan terakhir agen siap melayani.
(Tuty Ocktaviany)