Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Ular Cincin Emas, Si Paling Buas yang Suka Nangkring di Atas Pohon

Rizka Diputra , Jurnalis-Selasa, 19 Maret 2024 |11:04 WIB
Mengenal Ular Cincin Emas, Si Paling Buas yang Suka Nangkring di Atas Pohon
Ular Cincin Emas (Foto: Instagram/@eko.buddy)
A
A
A

ULAR cincin emas atau dalam bahasa latinnya Boiga dendrophila ialah spesies ular berbisa ringan bertaring belakang yang hanya dapat ditemukan di Asia Tenggara. Ini adalah salah satu spesies ular kucing terbesar di dunia.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jiri Smíd mengenai ular cincin emas, nenek moyang ular ini berasal dari Afrika, kemudian ia melakukan diversifikasi dan ekspansi ke negara lain.

Mengutip Animalia, ular yang kerap ditemukan di tanaman bakau atau mangrove itu memiliki ciri khasnya tersendiri yakni berwarna hitam di bagian atas, dengan garis melintang warga kuning.

Permukaan bawah berwarna hitam atau kebiruan, seragam atau berbintik kuning, dan tenggorokan berwarna kuning.

Ikan Cincin Emas

(Foto: Instagram/@egigatara)

Ular yang sekilas mirip welang ini banyak ditemukan di wilayah Kamboja, Indonesia (Bangka, Belitung, Kalimantan, Jawa, Kepulauan Riau, Sulawesi, Sumatera), Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Ular ini hidup di hutan bakau dan hutan hujan dataran rendah yang biasanya dekat perairan.

Ular ini makhluk yang berpotensi agresif dan gelisah. Mereka menyendiri dan aktif di malam hari. Pada siang hari mereka berjemur di bawah sinar matahari atau beristirahat di dahan pohon. Pada malam hari mereka turun ke dasar hutan untuk berburu.

Efek bisa atau racun

Sama dengan colubrid lainnya, ular cincin emas mempunyai kelenjar Duvernoy di ujung posterior mata dengan saluran yang menghubungkan ke taring belakang. Ular perlu mengunyah untuk melepaskan racunnya, yang dilepaskan secara bertahap.

Racun ular ini sebenarnya lemah, taring di bagian belakang tidak besar, dan ular sulit membuka mulutnya cukup lebar untuk menancapkan taringnya ke kaki atau lengan manusia; pada tahun 2016, tidak ada korban jiwa yang terkonfirmasi.

Denmotoxin adalah racun tiga jari yang telah diidentifikasi dalam racun ular cincin emas. Gigitan ular ini dapat berdampak serius pada manusia.

Setelah tergigit, korban aka merasa sangat sakit dan bengkak di sekitar luka gigitan, namun demikian, racunnya tidak sampai membunuh manusia.

Seperti semua ular, ular cincin emas memainkan peran ekologis sangat penting dalam lingkungannya. Mereka membantu mengendalikan populasi mamalia kecil, burung, dan reptil yang mereka mangsa.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement