OLAHRAGA mulai banyak digemari dan menjadi bagian dari rutinitas sebagian besar masyarakat saat ini. Hal ini menjadi pertanda meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kebugaran tubuh.
Namun khusus para pekerja yang setiap harinya sibuk bekerja dari pagi hingga malam, terkadang sulit memilih waktu yang tepat untuk berolahraga. Alhasil mereka hanya meluangkan waktu untuk berolahraga di akhir pekan. Hal ini dikenal dengan istilah Weekend-warrior.
Dokter Spesialis Ortopedi, dr. Yohanes Toban Layuk Allo, M.Kes, Sp.OT (K) menjelaskan bahwa Weekend-warrior adalah orang-orang yang hanya berolahraga di akhir pekan. Menurutnya, Weekend-warrior ini cenderung jauh lebih berisiko cidera saat berolahraga.
“Karena dilihat dari intensitas dalam berolahraga, Weekend-warrior yang lebih jarang olahraga itu punya risiko karena kurang rutin olahraganya,” kata dr. Toban dalam Media Discussion RS Pondok Indah Group di kawasan Kebayoran Baru, Kamis 7 Maret 2024.

Bahkan jika dibandingkan dengan atlet dan sport enthusiast, Weekend-warrior ini masih menjadi kelompok yang rawan cidera. Hal ini karena atlet lebih paham gerakan yang benar dan intensitasnya dalam berlatih juga lebih sering, sehingga jauh lebih mungkin untuk menghindari cedera.
“Kalau atlet profesional pasti sudah tau gerakan yang aman seperti apa, dia sudah tahu kemampuan dirinya sendiri. Sebenernya risiko cidera atlet lebih rendah dibandingkan dengan orang yang jarang olahraga tapi tiba-tiba olahraga,” ujarnya.
Sementara sport enthusiast, meski bukan atlet profesional, tetapi mereka rajin berolahraga setiap harinya sehingga tubuh menjadi terbiasa. Selain karena tidak rutin berolahraga, dr. Toban juga menjelaskan beberapa faktor risiko lain yang bisa menyebabkan cedera olahraga.
Salah satunya yaitu latihan secara berlebihan. Menurutnya, latihan yang berlebih tidak akan memberikan dampak yang baik untuk tubuh, sebab hal tersebut akan memaksa tubuh bekerja lebih keras dari biasanya.
Sehingga menimbulkan rasa kaget di otot-otot tubuh. Bahkan gerakan yang salah saat berolahraga bisa membuat bagian tubuh tertentu terkena cedera.
“Pertama itu overtraining, semua yang over gak pernah bagus. Jika mereka overtraining maka akan terkena cedera, siapapun dia. Kedua adalah teknik atau gerakan yang salah. Kemudian ototnya lemah atau tidak seimbang,” ujarnya.
(Leonardus Selwyn)