PENYEBAB paru-paru bolong menarik untuk dibahas. Sebelum meninggal almarhum Polo Srimulat mengaku bahwa paru-parunya pernah bolong dengan diameter 4-5 centimeter. Hal tersebut disampaikan Polo Polo dalam YouTube Podcast Basuki Surodjo.
Polo mengatakan paru-parunya bisa menjadi bolong karena kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol yang terlalu sering hingga tidak terkontrol. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (7/3/2024), dalam dunia medis, paru-paru bolong dikenal dengan istilah pneumothoraks.
Paru-paru bolong terjadi ketika udara bocor, sehingga berada di antara salah satu paru-paru dan dinding dada. Tekanan dari dalam tersebut menyebabkan sebagian atau sepenuhnya paru-paru melemah dan tidak dapat mengembang ketika menarik napas.
Gejala yang dialami seseorang terkena paru-paru bolong bisa berkisar dari ringan hingga berbahaya bergantung pada seberapa banyak paru-paru yang rusak. Nyeri dada mendadak, sesak napas, dan detak jantung cepat merupakan gejala utama dari penyakit ini.
Lantas apa penyebab paru-paru bolong?
Penyebab paru-paru bolong dapat disebabkan oleh cedera pada dada dan kondisi paru-paru yang berkepanjangan, meliputi:
1. Cedera Dada

Disebabkan karena adanya cedera tumpul atau tembus pada dada yang dapat menusuk paru-paru. Tabrakan mobil, tulang rusuk patah, luka pisau, atau luka tembak dapat menyebabkan robekan pada pleura dan menyebabkan udara masuk ke dalam rongga pleura.
2. Sakit Paru-Paru
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis kistik, kanker paru-paru, atau pneumonia dapat menyebabkan jaringan paru-paru rusak yang dapat meningkatkan risiko terjadinya pneumothoraks.
3. Lepuh Udara Pecah
Kantung berisi udara atau disebut bleb yang terbentuk di bagian luar paru-paru dapat pecah sehingga menimbulkan tekanan. Hal ini sering terjadi pada pria tinggi yang berusia kurang dari 40 tahun dan merokok.
4. Ventilasi Mekanis
Ventilator dibutuhkan pada orang yang terkena pneumothoraks parah dan memerlukan bantuan untuk bernapas. Alat ini dapat menciptakan ketidakseimbangan tekanan udara di dalam dada yang menyebabkan paru-paru bolong.
Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan paru-paru bolong adalah merokok dan genetika. Merokok membuat kondisi ini lebih mungkin terjadi dan jenis penyakit paru-paru tertentu juga dapat diturunkan dalam satu keluarga.
Pengobatan
1. Pengamatan
Dokter akan mengobati paru-paru yang bolong dengan menghilangkan tekanan di luar paru-paru sehingga dapat mengembang kembali. Pada kasus ringan tanpa gejala, paru-paru dapat kembali mengembang dengan sendirinya.
Untuk membantu dengan waktu yang singkat Anda mungkin perlu menghirup oksigen dari wadah. Meskipun kasus ringan, penting untuk melakukan kunjungan tindak lanjut dengan dokter agar dapat memantau perkembangan Anda.
2. Pemasangan jarum atau selang dada
Dokter mungkin memasang jarum atau selang ke katup satu arah untuk mengeluarkan banyak udara dari dada jika paru-paru Anda semakin rusak.
3. Tambalan Darah Autologus
Darah dari lengan Anda diambil dan dimasukkan ke dada melalui selang untuk membuat tambalan di paru-paru yang dapat menghentikan kebocoran udara.
4. Pembedahan atau Pleurodesis
Pembedahan diperlukan jika melibatkan penyakit paru-paru, kecelakaan, atau paru-paru yang kolaps berulang kali. Anda juga bisa menjalani prosedur yang disebut pleurodesis.
Dokter akan menggunakan jarum dan selang untuk memasukkan obat seperti doksisiklin ke dalam dada. Hal ini memicu peradangan yang membantu paru-paru menempel pada dinding dada dan tetap mengembang
Penyebab paru-paru bolong seperti yang dialami Polo Srimulat penting diketahui. Jika merasakan kondisi tersebut, segeralah ke Dokter untuk mendapatkan pertolongan darurat.
(Leonardus Selwyn)